Unik, Desainer di Surabaya Ingatkan Bahaya Demam Berdarah Lewat Gaun

Konten Media Partner
14 Oktober 2021 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desainer Novita Rahayu Purwaningsih. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Desainer Novita Rahayu Purwaningsih. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Musim hujan segera tiba. Pada musim hujan populasi nyamuk Aedes Aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas, akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Kondisi tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
ADVERTISEMENT
Berangkat dari fenomena tersebut, desainer asal Surabaya Novita Rahayu Purwaningsih, terinspirasi untuk membuat gaun yang dapat menggugah kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di musim penghujan.
"Konsep gaunnya dari bunga Lavender berwarna ungu. Aroma Lavender kan tidak disukai nyamuk, termasuk DBD," ujar pemilik brand busana Vira Couplewear ini, kepada Basra, Kamis (14/10).
Gaun drapping dengan konsep bunga Lavender rancangan Novita.
Uniknya gaun yang dirancang dari kain satin maskara itu tidak dijahit, namun dirancang dengan teknik drapping. Kain satin maskara sepanjang 8 meter dipotong menjadi 2, masing-masing 4 meter untuk atasan dan bawahan.
"Jadi kain langsung dilekatkan ke tubuh dengan menggunakan jarum pentul. Kain satin maskara itu kan ringan jadi bisa dengan mudah dibentuk ball gown," jelas Novita.
Melalui gaun drapping yang dirancangnya ini, Novita ingin mengajak masyarakat untuk menyediakan sesuatu yang beraroma harum namun tidak sukai nyamuk.
ADVERTISEMENT
"Bisa menyediakan lotion atau obat nyamuk beraroma Lavender di rumah. Atau bisa juga menanam Lavender untuk mengusir nyamuk. Aromanya kan wangi dan kita suka, tapi nyamuk tidak suka," tukasnya.
Diketahui bunga Lavender mengandung zat linalool dan lynalyl asetat. Dua zat ini yang tidak disukai nyamuk.