Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Unik, Masker Ganda dengan Filter Sabut Kelapa
15 Agustus 2021 12:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Di masa pandemi saat ini, masker menjadi barang wajib yang harus digunakan saat berpergian atau keluar rumah.
ADVERTISEMENT
Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker ganda di tengah lonjakan kasus COVID-19.
Penggunaan double mask tersebut dinilai efektif untuk mencegah penularan virus corona, mengingat saat ini varian baru virus Corona juga kian beragam.
Berlatar belakang hal itu, lima mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) membuat produk berupa masker kain dengan filter nanofiber yang berasal dari selulosa serabut kelapa.
Inovasi masker yang diberi nama Masnano ini merupakan karya Alfionita Isnaini, Via Qurrota A'yun, Tarissa Sekar Ayunda, Arina Inas Maheswari, dan Salsabilla Pangesti.
“Awalnya, inovasi kita ini didasari kelangkaan masker yang sempat terjadi pada awal tahun lalu. Lalu, ditambah sekarang ada himbauan double masking untuk meningkatkan efikasi filtrasi masker,” kata Alfionita, Minggu (15/8).
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang akrab disapa Fio ini menuturkan, produk Masnano berguna membantu masyarakat untuk mendapatkan efikasi filtrasi yang lebih baik dibanding dengan masker kain biasa.
"Dengan memakai Masnano, individu tidak perlu menggunakan dua masker secara bersamaan. Hal tersebut dikarenakan filter nanofiber pada Masnano mampu menyaring nanopartikel termasuk bakteri dan virus penyebab penyakit," tuturnya.
Fio menjelaskan, alasan Masnano menggunakan serabut kelapa karena limbah serabut kelapa di pasar sangatlah banyak dan tidak terolah. Selain itu, serabut kelapa sendiri mengandung selulosa yang bermanfaat untuk menyaring nanopartikel.
“Serabut kelapa yang telah dibersihkan, dikeringkan, lalu dihancurkan menggunakan blender dan mesin penghancur di lab Farmasi. Kemudian, serabut kelapa yang telah dihancurkan akan dibuat menjadi lembaran filter,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pembuatannya, mahasiswa dari Fakultas Farmasi Unair ini mengaku mempunyai beberapa kendala. Salah satunya yakni mereka sempat kesulitan mencari penjahit.
Ia mengaku, pencarian penjahit sempat memakan banyak waktu, sebab banyak penjahit yang tidak sanggup mengikuti desain unik dari Masnano.
"Masnano sendiri memiliki tiga varian masker kain. Di antaranya polos, batik, dan abstrak. Kami berharap Masnano dapat membantu mengurangi penyebaran COVID-19 karena memakai filter nanofiber," pungkasnya.
Diketahui, produk Masnano dibandrol dengan kisaran harga Rp 30.000 – Rp90.000. Bagi Anda yang ingin membeli produk masker tersebut dapat mengunjungi laman https://desty.page/masnanoid.