Konten Media Partner

UNU Water, Teknologi Pemurnian Air Solusi Atasi Krisis Air Bersih di Pesantren

2 Juli 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa Achmad Syafiuddin, Ph.D‬, saat menunjukkan instalasi UNU Water. Foto: Humas Unusa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa Achmad Syafiuddin, Ph.D‬, saat menunjukkan instalasi UNU Water. Foto: Humas Unusa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk menanggulangi masalah air kotor di pesantren, salah satunya di pesantren Babusslam, Pamekasan, Madura, Universitas Nahdaltul Ulama Surabaya (Unusa) bersama Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) dan sejumlah kampus di Madura memasangkan teknologi pemurnian air.
ADVERTISEMENT
Pondok pesantren Babussalam menjadi satu dari sekian pesantren yang mengalami krisis air bersih di Pulau Madura. Santri yang bermukim di pesantren ini sudah sejak lama menggunakan air keruh untuk aktivitas sehari-hari. Kondisi ini kemudian menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada santri bahkan keluarga pengasuh pesantren. Kebanyakan para santri mengeluhkan gatal-gatal, diare dan mata merah.
Ustadz Nurul Laili selaku pengasuh pondok pesantren Babussalam membenarkan hal tersebut. Ia juga menyatakan bahwa pihak pesantren sebenarnya tidak tinggal diam. Sistem pemurnian air sudah sejak lama ingin dibangun.
“Kemudian air itu mau di taruh di tandon biar endapannya itu nanti bagus, namun masih belum terealisasi sampai hari ini,” ungkapnya, Selasa (2/7).
Dengan adanya permasalahan tersebut Unusa melalui kegiatan pengabdian masyarakat terpanggil untuk memberikan bantuan. Dengan menawarkan teknologi water treatment yang murah, Unusa menggandeng YDSF dan sejumlah kampus di Surabaya untuk bersama-sama mengatasi masalah tersebut. Teknologi water dengan nama UNU Water ini telah teruji dan sudah dipasang di beberapa pesantren di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa Achmad Syafiuddin, Ph.D‬, memaparkan bahwa UNU Water sudah memenuhi standar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia khususnya untuk Higiene Sanitasi.
“Teknologi ini kami manfaatkan salah satunya saringan pasti lambat yaitu kombinasi antara pasir lokal yang ada di sekitar pantai dengan karbon aktif dan hasilnya seperti yang ada di belakang kita,” paparnya.
UNU Water dirancang untuk memurnikan berbagai jenis air seperti air selokan, sungai, rawa, dan sumur menjadi air layak konsumsi atau keperluan sehari-hari.
"Dibandingkan dengan metode tradisional yang hanya mengurangi lumpur tanpa mencapai standar kualitas air yang baik, UNU Water menjanjikan hasil yang lebih baik dan aman," katanya.
Dijelaskannya, teknologi tersebut bekerja melalui tiga konsep utama, yakni filtrasi, adsorpsi, dan disinfeksi bakteri menggunakan sistem UV.
ADVERTISEMENT
"Proses filtrasi dan adsorpsi bertanggung jawab untuk menghilangkan partikel dan kontaminan, sementara sistem UV memastikan air bebas dari bakteri berbahaya. Kesederhanaan teknologi ini membuatnya mudah dioperasikan dan dirawat, bahkan oleh masyarakat awam. Salah satu keunggulan signifikan Unusa Water adalah kemampuan untuk mengolah air dari sumber yang sangat tercemar menjadi air bersih yang layak minum," pungkasnya.