Konten Media Partner

Vaksinasi dan Booster Tetap Efektif Cegah Varian Baru COVID-19

15 April 2023 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses vaksinasi COVID-19 pada remaja. Foto-foto: Dok. Basra
zoom-in-whitePerbesar
Proses vaksinasi COVID-19 pada remaja. Foto-foto: Dok. Basra
ADVERTISEMENT
Belum lama ini kasus harian COVID-19 di Indonesia kembali naik, dan hampir menembus 1.000 kasus setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor kenaikan kasus tersebut akibat dari protokol kesehatan yang sudah tidak ketat lagi di masyarakat, serta aktivitas testing dan tracing yang menurun.
Jika tidak dicegah, kenaikan kasus ini bisa saja terus terjadi mengingat libur lebaran sudah di depan mata.
Guna mengatasi kenaikan kasus COVID-19, anggota satgas COVID-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Salah satunya, jika merasakan gejala COVID-19, masyarakat bisa melakukan skrining atau pemeriksaan ke tenaga medis.
#publisherstory #beritaanaksurabaya "Pemeriksaan-pemeriksaan masih efektif. Jadi kalau ada gejala yang mengarah ke sana (COVID-19) silakan segera diperiksakan, agar bisa ditindaklanjuti," kata dr Jibril ketika dihubungi Basra, Sabtu (15/4).
dr Jibril juga mengingatkan masyarakat yang belum mendapatkan vaksin untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19 dan booster.
ADVERTISEMENT
"Perlindungan dari vaksinasi sangat efektif dan sudah terbukti. Jadi diharapkan bagi yang belum vaksin atau booster segera lakukan. Karena dengan adanya booster akan meningkatkan kekebalan kita," tuturnya.
"Jadi ketika Lebaran, kita bertemu banyak orang, risiko terjadinya gejala Covid yang berat bisa kita meminimalkan. Dengan di booster ulang mereka bisa terlindungi terutama dari varian Arcturus ini," tambahnya.
Terkait penerapan protokol kesehatan, dr Jibril mengungkapkan, hal itu tetap bisa dilakukan, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.
"Kalau prokes sebenarnya tidak diwajibkan. Tapi untuk tempat-tempat berisiko tinggi, misal di tempat indoor tanpa ventilasi, atau di transportasi publik, di tempat umum itu bisa dipertimbangkan (prokes). Apalagi bagi orang-orang yang berisiko tinggi bisa diwaspadai," tukasnya.
ADVERTISEMENT