Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Viral Food Vlogger Minta Makan Gratis, Pakar: Harus Punya Tata Krama
3 April 2023 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Baru-baru nama food vlogger Magdalena Fridawati atau akrab dikenal dengan nama Mgdalenaf tengah ramai diperbincangkan warganet.
ADVERTISEMENT
Hal ini bermula dari curhatan Mgdalenaf yang dipandang sebelah mata usai mencoba makan gratis dengan menunjukkan jumlah followers di Instagram. Banyak yang beranggapan bahwa apa yang ia lakukan merupakan perbuatan meminta-minta.
Menanggapi hal itu, Charly Hongdiyanto, SE., MM., MBA, CPS, Dosen Internasional Business Management, Universitas Ciputra Surabaya mengatakan, jika endorse merupakan salah satu kegiatan dari marketing.
"Marketing itu kan usaha dalam menjual barang atau sebuah produk, dalam hal ini orangnya sendiri atau secara endorse. Marketing itu caranya seperti apa, yang penting barangnya terjual. Dan selama itu tidak melanggar hukum, enggak ada cara yang salah. Entah dia mau pamer followers-nya banyak, atau dia banyak endorse," kata Charly ketika dihubungi Basra, Senin (3/4).
ADVERTISEMENT
Terkait berita yang beredar saat ini, Charly tidak membenarkan hal tersebut. Menurutnya, seorang influencer harus punya tata krama dan aturan.
Ia mencontohkan, seorang influencer yang ikut di sebuah manajemen, sebelum melakukan endorse biasanya akan ada kebijakan-kebijakan yang harus ditaati.
Mulai dari jenis endorse-nya bagaimana, tahapannya seperti apa, yang diminta seperti apa, revisi berapa kali. Kesepakatan-kesepakatan tersebut ada di awal.
"Jadi misal kalau ada endorse sebuah produk biasanya kita diundang dulu, enggak mungkin tiba-tiba datang lalu menunjukkan followers," jelasnya.
Dosen yang juga aktif di dunia media sosial ini mengungkapkan, jika seseorang ingin menjadi influencer dan banyak endorse, biasanya mereka melakukannya dengan usaha mereka sendiri untuk dikenal publik.
"Misalnya ada rumah makan baru, mereka tidak diundang tapi mereka ke sana, mereka bayar sendiri, makan sendiri, dan mereka posting juga, lalu menandai rumah makannya. Nah dengan cara seperti itu kan bisa dilakukan. Kalau yang tadi caranya kurang tepat dan tidak dibenarkan. Itu melanggar norma-norma kita juga," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, Charly juga berpesan kepada para influencer untuk memperhatikan kesepakatan-kesepakatan di awal sebelum melakukan endorse.
"Kalau dengan cara tadi (menunjukkan followers agar gratis) percayalah nama baik dia akan jelek sendiri. Apalagi saat ini jejak digital itu juga ada. Kalau kejadian seperti ini kan justru akan menjatuhkan nama dia sendiri. Jadi harus menghargai diri sendiri, jangan mempermalukan diri sendiri," tukasnya.