Konten Media Partner

Viral Guru di Surabaya Minta Murid Pakai Topeng Hindari Mencontek saat Ujian

7 November 2024 7:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SD di Surabaya yang memakai topeng saat ujian. Foto: Istimwea
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SD di Surabaya yang memakai topeng saat ujian. Foto: Istimwea
ADVERTISEMENT
Viral video di media sosial seorang guru di Surabaya bersama sejumlah muridnya memakai topeng di ruang kelas. Topeng itu dipakai saat ujian pelajaran matematika sedang berlangsung. Video tersebut diunggah oleh salah guru SD negeri di Kota Pahlawan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh pun buka suara.
Yusuf mengatakan, dalam proses kegiatan belajar mengajar yang inovatif dan kreatif, para guru sudah dibekali dengan berbagai strategi pembelajaran.
“Strategi-strategi ini sudah jelas standar dan ukurannya, jadi guru bisa menilainya,” katanya, Rabu (6/11) malam.
Yusuf menjelaskan, penggunaan topeng saat penilaian ulangan harian mata pelajaran matematika itu bertujuan untuk menanamkan karakter kejujuran bagi peserta didik. Selain itu, guru tersebut juga ingin membuat pelajaran matematika yang biasanya ditakuti peserta didik, menjadi pelajaran yang menyenangkan.
“Guru tersebut tidak mewajibkan membawa topeng. Topeng yang ada di rumah bisa dipakai. Kalau tidak punya, ya, tetap boleh mengikuti penilaian harian,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Yusuf menjelaskan, topeng tersebut dipakai di awal sebelum penilaian untuk memotivasi siswa memahami bagaimana karakter orang yang bermuka dua atau tidak jujur saat penilaian harian. Ternyata respons siswa beragam. Ada yang merasa senang, lucu, dan menambah semangat mengerjakan soal-soal. Terbukti nilai Matematika siswa tersebut rata-rata bagus.
Topeng itu juga tidak dipakai terus menerus selama penilaian harian Matematika berlangsung. Digunakan hanya di awal dan di akhir sekitar 10 menitan. Penggunaan topeng itu, lanjut Yusuf, niatnya sangat bagus karena memiliki muatan karakter melatih kejujuran anak. Karakter ini bukan hanya ditanamkan saat proses ujian berlangsung, namun juga saat kegiatan belajar mengajar.
“Media pembelajaran yang digunakan guru untuk mengajar itu memang bervariatif. Ada yang menggunakan topeng seperti ini, ada yang menggunakan boneka, kemudian wayang, audio-visual, dan lain-lain. Pada intinya para guru ingin membuat suasana kelas menjadi nyaman dan menyenangkan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT