Konten Media Partner

Viral Kisah Mengharukan tentang Anak dan Ayah di Olimpiade Tokyo 2020

1 Agustus 2021 14:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Je Deok dan An San meraih medali emas di cabang olahraga panahan untuk regu campuran.
zoom-in-whitePerbesar
Kim Je Deok dan An San meraih medali emas di cabang olahraga panahan untuk regu campuran.
ADVERTISEMENT
Di balik gegap gempita Olimpiade Tokyo 2020 yang sedang berlangsung saat ini tersimpan kisah-kisah mengharukan tentang para atlet dan orang tua mereka. Siapa saja mereka?
ADVERTISEMENT
Kisah pertama tentang atlet panahan dari Korea Selatan Kim Je-deok. Meski masih remaja, Kim berhasil mempersembahkan dua medali emas untuk negaranya. Bersama rekan setim Oh Jinhyek dan Kim Woojin, Kim Je-deok berhasil menumbangkan Taiwan dengan skor 6-0 di grand final.
"Sebelum pertandingan aku katakan pada diriku sendiri supaya tak berpikir tentang medali. Sekali saja memikirkan medali, langsung ada macam-macam pikiran dan itu membuatku makin tegang," kata Kim seperti dikutip dari NextShark.
Dalam wawancara bersama CBS Radio di acara Kim Hyun Jung's News Show baru terungkap kisah Kim sebenarnya. Seperti disampaikan Hwang Hyo Jin, pelatih Kim, Hwang menangis saat mendengar Kim berteriak 'Fighting' sesaat sebelum bertanding.
Kim Je Deok menang medali emas cabor panahan di regu putra.
"Dia (Kim) sudah tidak punya ibu. Satu-satunya yang dia miliki adalah ayahnya yang kini sedang sakit. Dia sendiri yang merawat ayahnya. Di usianya yang masih berumur 17 tahun, Kim benar-benar bisa mengendalikan situasinya dengan baik," kata pelatih Kim, Hwang Hyo Jin.
Jordan Windle (kiri) atlet menyelam Amerika Serikat.
Kisah ayah dan anak yang lain adalah tentang Jordan Windle yang merupakan atlet menyelam dari Amerika Serikat. Jordan yang kini berusia 22 tahun adalah seorang yatim piatu dari Phnom Penh, Kamboja. Saat berumur 18 bulan, orang tua kandung Jordan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Jordan Windle (18 bulan) dan Jerry Windle
Akhirnya, Jordan diadopsi oleh seorang pria warga Amerika Serikat bernama Jerry Windle. Jordan yang saat itu mengalami malnutrisi, kudis, dan infeksi parah, diajak Jerry pulang ke rumahnya di Florida, Amerika Serikat.
"Aku tidak akan berada di sini (Olimpiade Tokyo) bila tanpa cinta dan dukungan dari ayahku," kata Jordan pada NBC Sports.
Jordan kecil sudah memiliki keinginan untuk ikut olimpiade sejak di usia 7 tahun. Saat itu Jordan terpukau melihat kemenangan Tim O'Brien, anak dari pelatih senam ternama Ron O'Brien di Fort Lauderdale Diving Program.
Kisah Jordan dan Jerry ini pernah dibukukan dengan judul "An Orphan No More: The True Story of a Boy". Buku itu bercerita tentang seekor ayam pejantan yang tidak sengaja tersandung sebutir telur itik. Saat si ayam menanyakan pada teman-temannya siapakah yang memiliki telur tersebut, ternyata tidak ada yang menginginkannya. Akhirnya si ayamlah yang merawat telur itu hingga menetas dan jadi seekor itik sehat.
Panipak Wongpattanakit bersujud di hadapan sang ayah karena kemenangannya di Olimpiade Tokyo 2020. Foto: The Nation Thailand
Ada juga kisah anak dan ayah yang menyita perhatian adalah Panipak Wongpattanakit dan ayahnya. Atlet Taekwondo peraih medali emas dari Thailand ini membagikan momen mengharukan saat dia dijemput sang ayah, Sirichai Wongpattanakit di Phuket International Airport.
Begitu mengetahui ayahnya sudah menunggu kedatangannya, Wongpattanakit langsung sujud kemudian berdiri untuk mengalungkan medali tersebut di leher sang ayah. Tak hanya itu, atlet muda berusia 23 tahun itu juga tampak bersujud di hadapan pelatih, dan pengurus tim.
ADVERTISEMENT
Wongpattanakit meraih medali emas setelah mengalahkan lawannya Adriana Cerezo di kelas 49 kilogram dengan skor 11-10.