Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Viral Penjual Kain Kafan Live Pakai Model Pocong, Pakar Agama Bilang Begini
10 November 2024 8:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Viral di media sosial sebuah akun TikTok bernama Kafani.id yang menjual kain kafan secara live. Dalam sesi live-nya, akun tersebut menampilkan model yang mengenakan kain kafan, bahkan mirip dengan pocong.
ADVERTISEMENT
M Febriyanto Firman Wijaya Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menyikapi fenomena tersebut dengan menegaskan 2 hal.
Pertama tentang hukum menyiapkan kain kafan sebelum meninggal dunia. Dalam salah satu riyawat hadis menjelaskan tentang anjuran memperbagus kain kafan. “Jika salah seorang dari kalian mengkafani saudaranya, maka hendaknya ia memperbagus kain kafannya.” (HR. Muslim no. 943)
Riyan menjelaskan, pada hadis tersebut ditinjau dalam beberapa aspek tentang memperbagus, perbagus dalam memilih kain kafan dengan berwarna putih dan ukuran yang sesuai. Kemudian memperbagus dalam hal cara mengkafani jenazah.
Ia menjelaskan, dalam menyiapkan kafan sebelum meninggal ada sebuah riwayat hadis dari Bukhari yang singkatnya tentang adanya seorang wanita yang datang kepada Rasulullah membawakan kain(burdah), namun ada salah satu Sahabat yang menegur Rasulullah untuk meminta kain tersebut sebagai persiapan di hari kematiannya nanti. Dan Rasul dengan suka rela memberikannya kain.
ADVERTISEMENT
Hadits tersebut juga diperkuat juga dalam beberapa pandangan ulama, yaitu Ibnu Bathal rahimahullah bahwa hadis di atas menjadi dalil diperbolehkannya menyiapkan sesuatu sebelum adanya keperluan, termasuk dalam menyiapkan kain kafan terbaik dan juga sebagai pengingat takdir tentang kematian bagi si calon mayit.
“Tentang profesi jual beli kain kafan secara live, dalam prinsip jual beli ada ketentuan tentang kehalalan, kemaslahatan, ibadah dan tidak membawa kebatilan,” ujar Riyan, dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Minggu (10/11).
Menurutnya, pada persoalan ini perlu dilihat lebih dalam apakah host atau pemandu ketika live tiktok melontarkan kata-kata yang membawa kebatilan atau kemaslahatan, karena secara tidak langsung orang yang menekuni pekerjaan ini bisa saja mengharapkan banyaknya orang mati. Sebab semakin banyak orang mati maka semakin laris dagangannya, dan ini merupakan pengharapan yang tidak baik.
ADVERTISEMENT
“Maka dalam menyikapi praktik jual beli kain kafan secara live, secara hukum menyiapkan kain kafannya dipastikan boleh, namun untuk profesinya perlu untuk di lihat lebih dalam terutama dalam praktik jual belinya, apakah penjual mengarahkan kepada kebatilan atau kemaslahatan,” pungkasnya.