Konten Media Partner

Viral Santri Tenteng Airsoft Gun, Begini Penjelasan Kanwil Kemenag Jatim

6 Agustus 2023 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur Husnul Maram. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur Husnul Maram. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Belum lama ini viral di media sosial foto sejumlah santriwati menenteng airsoft gun laras panjang. Santriwati tersebut diketahui adalah santri salah satu pondok pesantren (ponpes) di Magetan. Terkait hal ini Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur Husnul Maram angkat bicara.
ADVERTISEMENT
Husnul mengungkapkan jika pihaknya telah mengirimkan tim ke ponpes tersebut untuk melakukan investigasi.
Tim bentukan Kanwil Jatim ini meminta keterangan sejumlah pihak, mulai dari pengurus ponpes, peserta hingga pihak ketiga atau event organizer yang mengadakan acara tersebut.
Sejumlah santri yang menenteng airsoft gun laras panjang. Foto: Istimewa
"Sudah diklarifikasi. Sudah kita tugaskan tim, dari Kementerian Agama Kabupaten Magetan. Dan ternyata itu ada kerja sama dengan pihak ketiga, semacam masa pengenalan lingkungan sekolah atau MOS," jelas Husnul, seperti dikutip Basra, Minggu (6/8).
Husnul melanjutkan, dari penelusuran diketahui jika panitia acara tersebut tidak mengetahui jika menggunakan airsoft gun harus memakai izin. Ada pun alasan santri dilatih menggunakan airsoft gun itu agar terlatih untuk menanamkan cinta tanah air.
“Mereka tidak tahu kalau menggunakan airsoft gun itu harus ada izinnya. Mungkin yang izin itu EO nya ya. Jadi ini kami juga meminta keterangan dari mereka,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Husnul mengungkapkan jika pihaknya masih menuntaskan pemeriksaan dengan meminta keterangan sejumlah pihak yang terlibat dalam acara tersebut. Terkait ada tidaknya pemberian sanksi kepada pihak panitia maupun ponpes bersangkutan, masih menunggu hasil laporan di lapangan.
“Kita lihat saja nanti apakah ada sanksi atau tidak. Kita tunggu saja seperti apa laporan dari tim yang sudah ada di sana,” tandasnya.