Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Wabah PMK pada Ternak Merebak di Jawa Timur, Bagaimana di Surabaya?
7 Januari 2025 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan antisipasi dalam mewaspadai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mewabah di 30 kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku hingga saat ini belum ditemukan kasus PMK di Surabaya. Karena itu, Pemkot Surabaya akan terus melakukan pengetatan pengawasan dan monitoring di lapangan untuk mencegah masuknya virus PMK.
“Alhamdulillah belum, semoga tidak ada. Di Rumah Potong Hewan (RPH) juga tidak ada,” ungkapnya, Selasa (7/1).
Eri menuturkan, sebagai upaya pencegahan wabah tersebut pemkot rutin telah melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak yang masuk maupun yang ada di Kota Pahlawan.
Eri mengatakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) telah melakukan pengecekan dokumen Surat Keterangan Sehat Hewan (SKKH) asli dari daerah asal.
“Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan ternak yang masuk bukan berasal dari wilayah yang terjangkit wabah PMK,” kata Eri.
ADVERTISEMENT
Eri memastikan bahwa DKPP Surabaya rutin melakukan sosialisasi, serta pemeriksaan kesehatan hewan milik peternak di Kota Pahlawan.
“DKPP terus bergerak ke peternak-peternak sapi di Surabaya. Kita ada sosialisasi kepada mereka, sambil melakukan pengecekan kesehatan,” tegasnya.
Sedangkan upaya melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak di Surabaya, Eri masih berkoordinasi tentang ketersediaan stok vaksin.
“Kita masih melakukan koordinasi dengan vaksinnya karena ketersediaan vaksin bukan dari pemkot,” pungkasnya.