Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Warisan Belanda di Tahun 1795, Begini Wajah Taman Apsari Surabaya Saat Ini
18 November 2020 14:30 WIB
ADVERTISEMENT
Taman Apsari, menjadi salah satu taman favorit bagi warga Surabaya. Hebatnya taman ini merupakan peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Taman Apsari dibangun sejak tahun 1795 bersamaan dengan dibangunnya Gedung Grahadi.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Kuncarsono Prasetyo, pemerhati sejarah kota Surabaya, Taman Apsari berhadapan dengan Gedung Grahadi, yang dulunya merupakan rumah dinas Gubernur Jawa Timur. Adalah Dirk Van Hogendorp, warga Belanda yang sempat menjadi penguasa Jawa Timur menginisiasi pembangunan Taman Apsari.
"Saat berkuasa pada 1794–1798, Dirk Van Hogendorp menempati rumah dinas di dekat Jembatan Merah. Tapi dia merasa kurang sreg dengan rumah dinasnya itu dan membangun rumah dinas baru yang menghadap Sungai Kalimas," jelas Kuncar, kepada Basra, Rabu (18/11).
Kediaman barunya itu, kata Kuncar, dilengkapi sebuah area taman. Rumah dinas yang menghadap Sungai Kalimas inilah yang kini dikenal sebagai Gedung Grahadi.
"Dulunya Grahadi itu menghadap Kalimas dan Taman Apsari ada di belakangnya. Lambat laun Grahadi lalu diubah menghadap Jalan Gubernur Suryo seperti sekarang ini. Sedangkan taman yang berada di depannya itulah yang kini adalah Taman Apsari," papar Kuncar lagi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Kuncar menuturkan, taman ini dulunya bernama Taman Simpang atau Kroesen Park. Taman Apsari merupakan salah satu dari tiga taman peninggalan Belanda. Taman peninggalan Belanda lainnya yaitu Taman Surya dan Taman Jayengrono. Sedangkan Kroesen Park diambil dari nama Residen J.C. Th Kroesen yang berkuasa di tahun 1888-1896.
Kini puluhan tanaman menjadi bagian dari taman ini. Tumbuhan-tumbuhan hijau berkolaborasi dengan warna-warni bunga. Terlihat teduh, sejuk dan cukup menyegarkan mata. Pohon Tabebuya adalah salah satu keistimewaan yang dimiliki Taman Apsari. Adapula fasilitas lapangan futsal di dalamnya.
Hal yang tak kalah menarik di Taman Apsari adalah keberadaan Patung Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau yang lebih dikenal sebagai Gubernur Suryo. Patung Gubernur Suryo bahkan menjadi ikon utama dari Taman Apsari.
ADVERTISEMENT
Gubernur Suryo sendiri adalah gubernur pertama Jawa Timur yang menjabat pada periode 1945–1947. Patungnya berdiri di atas prasasti di tengah kolam air mancur Taman Apsari.
“Berulang-ulang telah kita kemukakan bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali. Juga sekarang dalam menghadapi ultimatum pihak Inggris, kita akan memegang teguh sikap ini. Kita tetap menolak ultimatum itu.”
Ungkapan di atas, tertulis pada prasasti tersebut.