Waspada, di Surabaya Sudah Ada 61 Kasus Flu Singapura

Konten Media Partner
18 April 2024 6:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kadinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, pada periode Januari hingga April 2024 sudah ada laporan 61 kasus Flu Singapura di Kota Pahlawan. Flu Singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi strain Coxsackievirus, yang paling banyak adalah jenis A16.
ADVERTISEMENT
Puluhan laporan itu masuk dari pihak fasyankes di Surabaya melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
"Dari kasus tersebut telah dilakukan tatalaksana layanan sesuai standar dan rawat jalan oleh dokter yang menangani," ujar Kadinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina, Rabu (16/4) malam.
Nanik melanjutkan, untuk mewaspadai adanya lonjakan kasus Flu Singapura setelah libur Lebaran, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, khususnya setelah BAB, mengganti popok anak, menyiapkan makanan, dan sebelum makan.
"Selain itu, yang harus dilakukan adalah tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam, serta rutin membersihkan dengan benar benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote TV," jelas Nanik.
ADVERTISEMENT
Nanik lantas mengungkapkan gejala awal dari Flu Singapura yang ditandai dengan muncul tanda berupa lepuh atau luka di bagian mulut. Kemudian adanya ruam di tangan dan kaki.
"Saat terjadi, gejala yang timbul umumnya ringan sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari," imbuhnya.
Bagi masyarakat yang baru tiba seusai mudik dan mendapati gejala seperti demam, sakit tenggorokan, sariawan, nyeri lidah serta gusi agar secepatnya memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) masyarakat terdekat, sesuai anjuran pemerintah pusat.
Demikian halnya saat muncul ruam berwarna merah, putih, serta abu-abu yang tidak menimbulkan rasa gatal atau terlihat seperti benjolan kecil. Kemudian nyeri perut, batuk, dan kehilangan selera makan.
"Apabila memiliki gejala di atas segera datang ke faskes terdekat, supaya bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut," tukasnya.
ADVERTISEMENT