Waspada, Penderita Kanker di Usia Muda Melonjak Hingga 79 Persen

Konten Media Partner
4 Februari 2024 8:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasien kanker payudara. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasien kanker payudara. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia. Kanker sendiri masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskular.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Indonesia mencatat ada 396.914 kasus kanker dengan total kasus kematian sebesar 234.511 orang pada 2020. Jenis kanker yang paling tinggi terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yang menyumbang 16,6 persen dari total 396.914 kasus, diikuti oleh kanker serviks, kanker paru, kanker usus dan kanker hati.
“Hal yang mengkhawatirkan adalah pergeseran usia penderita kanker yang sebelumnya didominasi oleh pasien di atas usia 55 tahun, menjadi di bawah 50 tahun," ujar Koordinator Bidang Humas Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pratiwi Astar, dalam keterangan tertulis seperti dikutip Basra, Minggu (4/2).
"Temuan terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal akses terbuka British Medical Journal (BMJ) Oncology yang dirilis pada September 2023, menunjukkan bahwa kasus kanker baru pada usia di bawah 50 tahun mencapai 1,82 juta orang di dunia - meningkat 79 persen selama tiga dekade terakhir," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Pratiwi mengingatkan, diagnosis kanker bukanlah akhir dari segalanya. Pasien kanker masih dapat sembuh, apalagi jika ditemukan saat stadium masih dini. Oleh sebab itu, sangatlah penting melakukan deteksi dini kanker melalui skrining.
Selain itu, baik pasien, keluarga dan masyarakat luas juga penting untuk membekali diri dengan pengetahuan mengenai ciri, ragam tes penunjang, hingga perawatan inovatif seputar kanker - termasuk perawatan paliatif.
“Dukungan sosial melalui komunitas seperti Yayasan Kanker Indonesia membantu pasien dan penyintas kanker agar kualitas hidup dapat tetap terjaga, bahwa mereka tidak sendirian, dan dapat tetap aktif dalam berbagai kegiatan kreatif, sehingga memberi harapan dan meningkatkan rasa percaya diri,” tukasnya.