Konten Media Partner

Waspada Penyebab Pecah Pembuluh Darah di Otak yang Diduga Renggut Nyawa dr Azmi

18 Desember 2024 6:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS, (paling kiri) Kepala Unit Terapi Neurovaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah Saraf FK Unair - RSUD Dokter Soetomo. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS, (paling kiri) Kepala Unit Terapi Neurovaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah Saraf FK Unair - RSUD Dokter Soetomo. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari dokter spesialis kulit kelamin yang juga influencer kesehatan dr Azmi Fadhlih, SpDV. Dokter 35 tahun itu meninggal dunia pada hari Senin (16/12) saat berada di Bali. Ia meninggal dunia diduga karena mengalami pecah pembuluh darah di otak.
ADVERTISEMENT
Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS, (paling kiri) Kepala Unit Terapi Neurovaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah Saraf FK Unair - RSUD Dokter Soetomo mengungkapkan jika otak memiliki beberapa pembuluh darah yang berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen kepada otak.
"Tapi pada saat kejadian tertentu (pembuluh darah) malah pecah. Nah itulah yang dinamakan pembuluh darah pecah di otak. Biasanya terjadi karena stroke ringan," ujar Asra saat dihubungi Basra, Selasa (17/12) malam.
Asra melanjutkan, gejala pembuluh darah pecah di otak cukup bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat. Gejala ringan biasanya hanya berupa nyeri kepala disertai muntah-muntah. Sedangkan gejala yang berat disertai pula kejang hingga penurunan kesadaran atau koma.
ADVERTISEMENT
"Disertai kejang hingga penurunan kesadaran atau koma, dan bisa langsung meninggal jika pembuluh darah yang pecah sangat masif dan banyak. Ada juga gejalanya berupa gangguan saraf dengan lumpuh tangan dan kaki di satu sisi, tidak bisa ngomong. Gejala itu tergantung saraf mana yang pembuluh darahnya pecah," terangnya.
Asra menuturkan penyebab terbanyak pembuluh darah di otak pecah karena tekanan darah tinggi. Adanya tekanan darah tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah pecah.
"Yang paling banyak penyebab pembuluh darah pecah di otak itu karena stroke akibat tekanan darah tinggi, sekitar 85 persen. Nah sisanya itu meskipun tidak mempunyai tekanan darah tinggi tapi ada kelainan pembuluh darah tapi memang jarang terjadi misalnya aneurisma, Malformasi arteri vena (AVM). Ini termasuk kelainan pembuluh darah sejak dini ya atau sejak masih anak-anak dan terkadang tidak disadari tahu-tahu saat dewasa bisa pecah (pembuluh darah di otak)," urainya.
ADVERTISEMENT
Asra menegaskan faktor risiko terjadi pembuluh darah pecah di otak karena adanya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tekanan darah tinggi ini berkaitan erat dengan lifestyle.
"Lifestyle yang tidak sehat bisa menjadi faktor risiko terbesar. Misalnya faktor makanan, faktor gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, stres, minum alkohol dan lain-lain. Semua gaya hidup seperti itu bisa jadi faktor risiko terbesar stroke terutama stroke pendarahan kalau dia ada hipertensi," tandasnya.
Asra mengungkapkan untuk mencegah terjadinya pecah pembuluh darah di otak maka hal utama yang perlu dilakukan adalah memperbaiki gaya hidup yang tidak sehat.
"Apa yang perlu dilakukan (untuk mencegah pecah pembuluh darah di otak), tentu saja memperbaiki gaya hidup yang tidak sehat ya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Untuk mencegah agar tidak sampai hipertensi ya tolong makanan dijaga, mencegah diabetes. Kalaupun ada riwayat darah tinggi ya sudah minum obat yang teratur yang diberikan oleh dokter. Olahraga yang teratur, tidak merokok, mencegah obesitas. Hal-hal ini bisa mengurangi faktor risiko terjadinya pecah pembuluh darah di otak," pungkasnya.