Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Waspadai Kaki O pada Anak, Seperti Ini Gejalanya
31 Mei 2023 6:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kaki O menempati peringkat keempat gangguan kelainan yang paling banyak dialami anak-anak. Di Indonesia anak-anak yang mengalami kaki O biasanya baru dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah parah.
ADVERTISEMENT
"Di Indonesia jarang yang datang (ke rumah sakit) derajat ringan. Datangnya itu derajatnya sudah keterlaluan, bukan ringan lagi," ujar Tri Wahyu Martanto dr., SpOT(K). Kepala Departemen Pediatri dan Ortopedi Fakultas Kedokteran (FK) Unair – RSUD Dr. Soetomo Surabaya, saat ditemuinya Basra disela acara Grand Round and Symposium Indonesian Pediatric Orthopaedic Society yang digelar di FK Unair, (30/5).
Tri mengungkapkan kondisi tersebut seperti yang terjadi di RSUD Dr Soetomo. Menurutnya setiap bulan pihaknya menerima pasien rujukan kaki O dengan kondisi yang sudah parah.
"Setiap bulan pasti ada (pasien), derajatnya berat sekali. Misalnya anak usia 10 tahun datang, kakinya (bentuk O) berat sekali dengan derajat 90 persen. Sehingga meskipun di operasi nantinya akan kembali lagi (berbentuk O)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tindakan operasi paling banyak dilakukan untuk pasien kaki O terutama yang memiliki derajat keparahan tinggi. Hanya sedikit sekali pasien yang dilakukan tindakan penanggulangan tanpa operasi. Ini terjadi karena datang ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah parah.
Tri mengungkapkan orang tua perlu mewaspadai kaki O pada anak. Pasalnya jika tidak ditangani dengan baik akan mengganggu aktivitas anak-anak sehari-hari.
"Tidak bisa mandiri, apa-apa perlu didampingi karena kesulitan berjalan terutama yang derajat keparahannya sudah tinggi. Bisa jalan, tapi jalannya seperti orang terombang-ambing dan merasakan nyeri," tukasnya.
"Derajatnya baru akan berhenti kalau anak sudah tidak dalam masa pertumbuhan. Kalau masih dalam masa pertumbuhan ya derajat kaki O nya akan terus bertambah jika tidak segera ditangani," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Tri menuturkan sejauh ini masih belum ditemukan secara pasti penyebab kaki O pada anak. Hanya saja faktor genetik atau anak terlalu gemuk memiliki peluang cukup besar mengalami kaki O.
Menurutnya setiap bayi yang baru lahir kakinya berbentuk O. Nantinya ketika menginjak usia 2,5 sampai 3 tahun kakinya akan berbentuk X.
"Kemudian umur 9 tahun sudah berubah lurus, sedikit X. Nah yang jadi masalah ketika berusia 3 tahun kakinya tidak berubah jadi X tapi tetap O. Ini perlu diwaspadai," ingatnya.
Kondisi kaki O pada anak memiliki ciri lutut yang bengkok sedangkan tulang kaki lainnya normal.
"Ketika sudah menemukan kondisi seperti itu sebaiknya segera dibawa ke dokter orthopedi untuk dilakukan terapi apakah perlu dioperasi atau tidak," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Live Update