Wastra 1000 Asa, Cara Anak Muda Lestarikan Ragam Kain Nusantara Lewat Karya Seni

Salah satu karya seni yang ditampilkan dalam pameran Wastra 1000 Asa. Foto: Amanah Nur Asiah/Basra

Puluhan karya seni yang berhubungan dengan kain nusantara ditampilkan dalam pameran bertajuk 'Wastra 1000 Asa'.

Pameran yang diadakan oleh Pemuda Berkain Surabaya (PBS) ini menampilkan beragam jenis karya seni mulai dari 3D, fotografi, lukisan, hingga instalasi.

Gerak Samudra selaku Founder PBS mengatakan, pameran ini dilakukan karena pihaknya ingin membuktikan jika kain nusantara masih mempunyai harapan.

"Kita mengambil Wastra 1000 Asa. Asa sendiri berarti harapan, kita ingin membuktikan bahwa wastra atau kain nusantara itu masih banyak harapannya. Salah satunya lewat karya seni," tutur Gerak pada Basra, Sabtu (3/12).

Salah satu karya yang ditampilkan yakni The Untouched Canting karya Muhammad Irsyad, Fellicia Yan, Leony Margareta, dan Ashley Patricia.

Salah satu karya seni yang ditampilkan dalam pameran Wastra 1000 Asa. Foto: Amanah Nur Asiah/Basra

Karya tersebut menggambarkan tentang pengrajin batik yang telah berkurang di zaman modern ini.

Karya ini diharapkan untuk dapat mengingatkan betapa indahnya budaya batik di Indonesia dan dapat mencegah pudarnya budaya tersebut.

Gerak berharap, adanya pameran ini banyak anak muda semakin aware jika wastra merupakan warisan nusantara.

"Kita ingin membuktikan bahwa berkain atau wastra sangat berkaitan dengan anak muda zaman sekarang. Kalau ada yang bilang sesuatu terkait tradisional terlalu kuno dan tidak cocok dengan anak muda itu salah. Karena sebenarnya itu bisa direlevansikan dengan kegiatan anak muda. Tinggal bagaimana kita mengolahnya," pungkasnya.

Diketahui, pameran ini berlangsung mulai 2-10 Desember 2022 di Unicorn Extension dan Unicorn HQ Surabaya.