Waterspout di Pantai Kenjeran Surabaya, Pertama Terjadi di Jatim Sejak 2019

Konten Media Partner
18 Februari 2021 6:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fenomena waterspout yang sempat terjadi di Pantai Nambangan, Kenjeran Surabaya, Rabu (17/2) sore.
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena waterspout yang sempat terjadi di Pantai Nambangan, Kenjeran Surabaya, Rabu (17/2) sore.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Viral di media sosial sejumlah video yang memperlihatkan pusaran angin di perairan di area Kenjeran, Surabaya, Rabu (17/2) sore.
ADVERTISEMENT
Menurut Teguh Tri Susanto, Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya, fenomena tersebut disebut waterspout. Kejadian tersebut, kata Teguh, disebabkan oleh adanya awan Cumulonimbus.
"Waterspout berupa kolom pusaran air yang tertarik masuk ke dasar awan. Sama seperti puting beliung, hanya saja ini terjadi di atas perairan," jelas Teguh saat dihubungi Basra, Rabu (17/2) malam.
Waterspout, lanjut Teguh, biasa disebut juga dengan istilah Belalai Gajah dan hanya awan Cumulonimbus yang bisa menyebabkan waterspout. Akan tetapi, seperti dikatakan Teguh, bahwa tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan waterspout. Kejadian waterspout bersifat lokal dan waktunya relatif singkat.
"Kejadiannya mirip puting beliung kalau terjadi di darat, akan tetapi ini berada di perairan," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ady Hermanto, prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya menyebut kemunculan waterspout di Jawa Timur sendiri terakhir dilaporkan terjadi di Perairan Sumenep pada 2019.
Meski terbilang skala kecil dari sebuah puting beliung, waterspout tetaplah berbahaya, terutama bagi nelayan yang berada di area waterspout.
Kejadian waterspout di Kenjeran sendiri tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun perahu milik nelayan yang karam. Hanya ada kehebohan warga di sekitar lokasi kejadian tepatnya di Pantai Nambangan, Kenjeran.