Konten Media Partner

What If, Pentas Teater Musikal yang Mengangkat Problematika Gen Z

29 Agustus 2024 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sara (berdiri diatas meja) berperan sebagai Rachel saat memerankan salah satu adegan di What If.
zoom-in-whitePerbesar
Sara (berdiri diatas meja) berperan sebagai Rachel saat memerankan salah satu adegan di What If.
ADVERTISEMENT
Tak lagi mengimpor karya besar Broadway, para mahasiswa Petra Christian University (PCU) menampilkan teater musikal berbahasa Inggris karya original yang menarik berjudul “What If”. Selama tiga hari, mulai 29-31 Agustus 2024, teater ini pentas di Amphitheatre, gedung Q lantai 2, Kampus PCU.
ADVERTISEMENT
“What If” merupakan cerminan problematika Generasi Z atau Gen Z, generasi muda yang disergap dengan banyak pilihan. Perjuangan karakternya dalam setiap adegan menggambarkan bagaimana Gen Z dihadapkan dengan persimpangan pilihan. Mempertahankan mimpi atau harus menyerah untuk merangkai mimpi yang baru.
Uniknya, ada inovasi yang ditawarkan dalam pementasan kali ini, yaitu elemen interaktifnya. “What If” membiarkan penonton memiliki kendali atas jalan cerita. Para penonton ikut menjadi bagian dari naskah. Sehingga, para penonton tak hanya menjadi saksi, tetapi diberi kebebasan memilih bagaimana adegan selanjutnya bergulir.
“Pilihan-pilihan yang ada di pertunjukan ini mewakili dan terasa nyata dalam kenyataan hidup Gen Z saat ini. Total ada 12 adegan yang telah disiapkan dan dilatih, meskipun nantinya bisa saja tak semuanya dimainkan. Sebab ini semua tergantung pilihan penonton,” rinci Stefanny Irawan, S.S., M.A., selaku Director What If, Kamis (29/8)
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penulis naskah, Jessie Monika, S.S., mengungkapkan kisah ini terinspirasi dari teman-teman dan rekan timnya yang merupakan Gen Z.
“Bagaimana cara mereka menghadapi dunia yang terhubung ke internet dan hidup di dalam akuarium besar, tempat orang dapat mengawasi mereka 24/7 melalui media sosial. Tapi mereka ingin tetap bermimpi dan meraihnya,” kata Jessie.
Tidak hanya sekali atau dua kali saja, pertunjukan ini digelar sebanyak empat kali selama tiga hari itu. Tercatat ada 11 lagu yang disiapkan untuk mengiringi pementasan “What If”, meski tak semua lagu akan tampil dalam satu kali pementasan. Teater musikal ini merupakan karya dari Petra Theatre yang ada di bawah naungan program English for Creative Industry PCU.
ADVERTISEMENT
Untuk menjadi bagian dari pementasan “What If” sendiri, mahasiswa PCU harus melewati audisi, baik itu untuk mencari aktor. Setelah terpilih, para aktor pun tak hanya harus bisa berakting dan bernyanyi saja akan tetapi mereka juga harus bisa menari.
Terhitung mulai bulan Februari 2024, segala proses tersebut dilakukan, termasuk untuk kostum para aktor yang dibantu oleh dosen dan staf Program Textile and Fashion Design PCU. Latihan keras demi memberikan yang terbaik dilakukan para aktor dan kru belakang panggung. Termasuk pernah latihan hingga 9 jam lamanya dalam sehari selama 2 minggu.