Winger Muda Persebaya Daftar Kuliah, Iqbal dan Kasim: Untuk Bekal Masa Depan

Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra

Dua pemain Persebaya Muhamamd Iqbal dan Kasim Botan resmi mendaftar kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) pada Senin (19/6).

Keduanya, menyusul jejak lima pemain lain Alwi Slamat, Muhammad Hidayat, Rizky Ridho Ramadhani, Koko Ari, dan Andre Oktaviansyah yang telah lebih dulu mendaftar kuliah di UM Surabaya.

Saat ditemui Basra, pemain kelahiran Padang, Sumatera Barat ini mengaku jika dirinya sejak lama ingin berkuliah. Terlebih, ia juga mendapatkan motivasi dari pemain Persebaya lain yang sudah lebih dulu melanjutkan pendidikan.

"Dari dulu ingin kuliah, dan kebetulan dapat rekomendasi teman-teman untuk kuliah di sini (UM Surabaya) karena lebih fleksibel," kata Iqbal, Senin (19/6).

Iqbal mengungkapkan, selain karier di sepak bola, pendidikan juga menjadi hal penting yang harus ia kejar.

"Pendidikan buat saya itu penting sekali, karena itu bekal buat masa depan. Karena atlet kan ada waktunya. kalau pendidikan kan bisa digunakan terus," ungkapnya.

Ketika ditanya terkait jurusan atau program studi, pria berusia 22 tahun ini pun sengaja memilih prodi Psikologi Fakultas Psikologi di UM Surabaya.

"Karena main bola itu mentalnya kan perlu dijaga juga. Nah Kalau sudah tahu tentang psikologi, kita bisa tahu cara mengatasinya ketika ada problem, dan lain-lain," ucapnya.

Berbeda dengan Iqbal, Kasim Botan justru memilih prodi Pendidikan Agama Islam. Kasim mengaku, jika ia ingin belajar lebih dalam tentang agama.

"Saya pilih pendidikan agama Islam, karena saya suka agama dan ingin belajar lebih dalam," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UM Surabaya Sukadiono menjelaskan, jika Iqbal dan Kasim merupakan mahasiswa yang menerima beasiswa penuh.

Mengingat, program beasiswa penuh ini memang sengaja diberikan kepada para atlet-atlet berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan.

"Untuk atlet kita berikan beasiswa penuh, dan sistem perkuliahan lebih mudah bisa dilakukan secara online. Karena atlet kan jadwalnya padat, dan tidak memungkinkan untuk tatap muka," ucapnya.

Ia pun berharap, ke depan para atlet ini dapat menuntaskan pendidikannya dengan tepat sehingga dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.