Konten Media Partner

Wisata Kampung Kue di Rungkut Buka Mulai Jam 3 Pagi

9 Februari 2022 6:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 17 Februari 2022 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisata Kampung Kue di Rungkut Buka Mulai Jam 3 Pagi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kota Surabaya memiliki beragam kampung yang unik dan ikonik. Salah satunya adalah Kampung Kue yang berada di Kawasan Jalan Rungkut Lor II, Kecamatan Rungkut.
ADVERTISEMENT
Camat Rungkut Kota Surabaya, H Habib menyampaikan, bahwa Kampung Kue terdiri dari 71 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Dari 71 UMKM di Kampung Kue ini, ada 40 persen yang sudah memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha). Selanjutnya sisanya akan kami kebut dengan dinas terkait," kata Habib, Rabu (9/2).
Dia menyebut, bahwa sejak tahun 2009 pelaku UMKM di Kampung Kue sudah melayani pedagang eceran yang tak hanya berasal dari Kota Surabaya. Sebanyak 71 UMKM di Kampung Kue bekerja mulai pukul 03.00 hingga 06.00 WIB dengan omzet rata-rata per hari bisa mencapai Rp 300 ribu - Rp 1 juta.
"Kalau dihitung rata-rata misal Rp 500 dikalikan 30 hari dan dikalikan 71 UMKM, maka ini bisa mengangkat perekonomian di sektor UMKM Kota Surabaya, khususnya di Kecamatan Rungkut," jelas Habib.
Di sisi lain, Habib juga mengungkapkan, ada sekitar 60-65 jenis variasi kue yang diproduksi di Kampung Kue Rungkut. Dia memastikan, bahwa seluruh kue yang diproduksi sudah melalui control quality oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya dan memenuhi standar kelayakan makanan.
ADVERTISEMENT
"Control quality sudah dilakukan Dinas Kesehatan, baik terkait penjamahan, terkait halal dan kebersihan sudah layak dan memenuhi standar kelayakan sebagai makanan yang layak dimakan," tambahnya.
Beli AV Diasol di Shopee dan Tokopedia
Beragam kue tradisional yang dijual, seperti bikang, lemper, dadar gulung, pastel, bolu pisang, onde-onde hingga beragam jenis jajanan pasar lainnya. Bahkan, ada pula varian kue kering seperti almond crispy.
Kue tradisional yang dijual dipatok dengan harga mulai dari Rp 1000. Kebanyakan yang datang di Kampung Kue yaitu para tengkulak yang membeli kue-kue tradisional dalam jumlah banyak untuk dijual kembali.
Pemkot Surabaya pun melakukan penataan terhadap Kampung Kue dengan menjadikannya sebagai Kampung Wisata Kue.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bahwa saat ini pemkot tengah melakukan penataan di Kampung Wisata Kue Rungkut. Penataan ini dilakukan agar memantik para pengunjung dan mendorong geliat perekonomian warga di Kampung Wisata Kue.
ADVERTISEMENT
"Insya Allah kampung kue ini menjadi tempat kulakan kue. Karena kampung kue ini tak hanya melayani Surabaya, tapi juga wilayah-wilayah penunjang, seperti Gresik, Sidoarjo, sudah banyak mengambil di sini," kata Eri.
Eri juga menginginkan ke depan agar Kampung Wisata Kue menjadi Pahlawan Ekonomi. Bagaimana warga pembuat kue ini tak hanya bekerja sendiri. Melainkan mereka bisa naik kelas menjadi manager dan mempekerjakan warga lainnya.
"Jadi dia (warga pembuat kue) memiliki pegawai-pegawai baru. Itu yang saya kembangkan," terang Eri.
Selain itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menyatakan, bahwa pemkot saat ini tengah melakukan penataan suasana di Kampung Wisata Kue. Jika sebelumnya kampung ini hanya melayani mulai pukul 03.00 - 06.00 WIB, maka dia ingin ke depan agar dapat dibuka saat malam hari dengan suguhan dan suasana ala Tunjungan Romansa.
ADVERTISEMENT
"Jadi setiap malam dibuat ada kursinya, ada seninya, ada yang nyanyi, sambil menikmati kue khas Suroboyo. Jadi, suasananya itu dibuat arek enom (milenial), ini pasti beda rasanya. Nanti Insya Allah sebulan ke depan sudah jadi seperti itu," papar dia.
Eri menegaskan, bahwa penataan juga dilakukan pemkot terhadap beberapa wilayah di perkampungan yang lain. Dia pun berharap, setiap kampung di Kota Surabaya ini dapat menjadi objek destinasi wisata yang mampu mengangkat perekonomian warga lokal.
"Karena Surabaya ini hebatnya dari kampung. Makanya Surabaya menjadi besar, menjadi Kota Metropolitan tidak boleh melupakan sejarah kampung. Maka tugas kita adalah bagaimana kampung-kampung itu menjadi ciri khas - ciri khas," tukasnya.