Konten Media Partner

Wisata Rumah Atsiri Indonesia, Dulunya Pabrik Citronella Terbesar di Asia

16 Agustus 2022 7:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Atsiri Indonesia yang dulunya pabrik penyulingan sereh wangi atau Citronela terbesar se-Asia. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Atsiri Indonesia yang dulunya pabrik penyulingan sereh wangi atau Citronela terbesar se-Asia. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis wisata yang berkembang saat ini di Indonesia adalah wisata kebugaran atau wellness tourism. Jenis wisata ini meliputi kegiatan untuk mempertahankan gaya hidup sehat, mengurangi stres, mencegah penyakit, dan meningkatkan kesejahteraan jiwa. Wisata kebugaran berbeda dengan wisata medis. Jika pada wisata medis, orang datang berkunjung ke suatu daerah untuk melakukan pengobatan atau mendapatkan perawatan kesehatan khusus, misalnya teknologi yang lebih canggih atau rumah sakit/klinik dengan perawatan tertentu.
ADVERTISEMENT
Nah, salah satu destinasi wisata yang menawarkan wellness tourism adalah Rumah Atsiri Indonesia. Destinasi wisata ini berada kaki Gunung Lawu tepatnya di Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Di sini kami tidak menjual room melainkan program wellness. Program ini tentunya didukung dengan aromatic wellness oil yang kami produksi sendiri," ujar Head of Guest Relation and Service, Venty Wijayanti, disela kegiatan media gathering yang digelar UK Petra, akhir pekan kemarin.
Lebih lanjut dijelaskan Venty, Rumah Atsiri Indonesia merupakan bangunan tua bergaya Eropa di atas tanah seluas 2,5 hektar. Rumah Atsiri Indonesia memiliki koleksi 50 spesies atau sebanyak 120 tanaman penghasil essensial oil atau minyak atsiri, baik lokal maupun mancanegara. Mulai dari sereh, kayu putih, pala, mawar, jinten, cendana, arum dalu, dan rosmarin.
"Di sini dulunya merupakan pabrik penyulingan sereh wangi atau Citronela terbesar se-Asia. Pabrik ini berdiri pada tahun 1963 dengan kerja sama antara Indonesia dan Bulgaria yang MoU-nya ditandatangani Presiden Soekarno dan Kedutaan Bulgaria. Presiden Soekarno ketika itu berkeinginan membuat Pabrik Citronella terbesar di Asia," tutur Venty.
ADVERTISEMENT
Dalam masa-masa perkembangannya sejak sebagai pabrik atsiri hingga sekarang menjadi Rumah Atsiri Indonesia, tempat ini mengalami beberapa pemindah tangan. Pembangunan destinasi wisata Rumah Atsiri Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 2016 dan di tahun 2018 Rumah Atsiri Indonesia resmi beroperasi.
Dikatakan Venty, Rumah Atsiri ini mengusung tema glamping (glamor camping) dan menawarkan program wellness atau gaya hidup sehat. Harapannya sepulang dari Rumah Atsiri Indonesia, gaya hidup sehat yang dicontohkan bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.
"Program wellness yang ditawarkan banyak pilihan dengan kegiatan yang dilakukan meliputi tracking dengan rute pendek hingga rute panjang, berkeliling aromatic garden house, tour museum hingga mengikuti berbagai macam workshop," kata Venty.
Selain mengenalkan gaya hidup lebih sehat, berwisata di Rumah Atsiri Indonesia ini dapat belajar dan mengenal sejarah panjang perkembangan minyak atsiri di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan esensial oil.
ADVERTISEMENT
"Atsiri merupakan kata sifat yang artinya menguap. Jadi bisa dikatakan atsiri merupakan tanaman yang menguap dan menghasilkan aroma. Minyak atsiri berarti minyak dari tanaman Atsiri, seperti lavender, sereh, sereh wangi, papermint dan banyak lainnya," jelas Venty.
Salah satu spot wisata yang menjadi favorit pengunjung adalah marigold garden yang terletak di tengah-tengah Rumah Atsiri Indonesia. Taman ini menghadirkan keindahan tanaman marigold berwarna kuning dan oranye. Tak heran jika marigold garden menjadi spot favorit untuk berfoto pengunjung