Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT
Sejak beberapa minggu lalu di Instagram beredar video-video wisuda TK dan SD yang terbilang mewah di Surabaya. Acara tutup tahun ajaran 2018/2019 itu ternyata berlangsung di sejumlah hotel bintang empat dan lima. Bahkan ada juga sekolah yang menggelar acara pelepasan siswa di pusat perbelanjaan terkemuka Surabaya.
ADVERTISEMENT
Menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No: 2519/C.C2.1/DU/2015 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) poin ke 9 berbunyi : ''Perpisahan bagi anak PAUD seyogyanya dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi antara anak, orang tua, dan guru, bukan layaknya wisuda yang membebani orang tua.
Ternyata pada pelaksanaannya masih ada kelompok bermain dan TK yang menggelar acaara perpisahan murid mereka di sejumlah tempat yang berkelas. Sebut saja TK Dunia Anak Surabaya yang menggelar acara perpisahan murid-murid mereka di Shangri-La Hotel Surabaya pada 13 April 2019. Menurut seorang wali murid yang tak ingin disebutkan namanya, biaya perpisahan putrinya sekitar Rp 1 juta rupiah lebih. ''Itu sudah termasuk makan untuk empat orang, suvenir dan piala kelulusan,'' kata wali murid tersebut pada Basra (27/4).
Ada juga PPT Tunas Melati Surabaya yang menggelar acara pelepasan siswa di Royal Plaza Surabaya. Sekolah PAUD yang terletak di kawasan Kebraon ini memilih Royal Plaza sebagai tempat diselenggarakannya acara pelepasan siswa akhir karena pelaksanaan teknis yang praktis.
ADVERTISEMENT
"Ini tahun kelima kami gelar disini (Royal Plaza). Selain lokasinya dekat sekolah, disini juga enak semua sudah dipersiapkan mulai dari panggung hingga sound system. Jadi kita tidak capek dan ribet menyiapkan acara," jelas Laila Juwita, Ketua PPT Tunas Melati kepada Basra.
Selain alasan kepraktisan dan lokasi yang mudah dijangkau, acara pelepasan di mall juga untuk refreshing. Usai acara digelar, wali murid bersama buah hatinya bisa langsung jalan-jalan.
Sementara terkait biaya acara pelepasan siswa tersebut, kata Laila, merupakan hasil kesepakatan bersama wali murid. Dimana setiap siswa menabung setiap bulannya sebesar Rp 15.000 selama 10 bulan.
Adapun fasilitas yang didapat setiap siswa diantaranya makan siang, snack, baju toga, hingga sertifikat kelulusan.
Jika PPT Tunas Melati memilih mall sebagai tempat diselenggarakannya acara pelepasan siswa, maka lain lagi dengan SDN Ketabang Seruni. Sekolah ini menyelenggarakan acara pelepasan siswa kelas 6 di Garden Palace Hotel.
ADVERTISEMENT
Menurut salah seorang panitia, Wiwid, acara tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama wali murid kelas 6. Dan ini merupakan kali kedua penyelenggaraan dilakukan di Garden Palace.
"Jangan dilihat mewahnya acara ini, tapi esensinya. Kami ingin memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru-guru di sekolah yang selama 6 tahun ini telah mendidik putra putri kami," ujarnya kepada Basra.
Saat Basra menanyakan terkait biaya yang dibebankan kepada siswa untuk mengikuti acara pelepasan bertajuk 'A Day to Remember', Wiwid menolak menyebutkannya. Hanya saja, kata Wiwid, biaya tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama wali murid.
"Sejak kelas 1, siswa sudah menabung setiap bulannya untuk acara pelepasan kelas 6. Dan biaya itu merupakan hasil kesepakatan bersama wali murid," tegasnya seraya kembali menolak menyebut nominalnya.
ADVERTISEMENT
Dari pengamatan Basra, acara yang digelar di hall Garden Palace akhir pekan kemarin itu, setiap siswa mendapatkan goodie bag yang berisi lunch box dan snack. Tahun ini acara pelepasan siswa kelas 6 SDN Ketabang Seruni diikuti sekitar 160 siswa yang terbagi dalam 4 kelas.
Psikolog : Pesta Kelulusan Silakan Mewah, Asal..
Tren menggelar prosesi wisuda di mall ataupun hotel berbintang sejak beberapa tahun terakhir memang banyak dijumpai. Mulai dari tingkat sekolah dini (PAUD) hingga jenjang SMA lebih memilih kegiatan kelulusan siswanya di tempat yang tergolong 'wah'.
Menurut Elizabeth Santoso, psikolog, tren dalam dunia pendidikan tersebut tak perlu dipermasalahkan. "Kita ambil sisi positifnya saja. Ini bisa jadi bentuk penghargaan kepada seorang anak yang telah melewati satu fase dalam kehidupannya," ujar Lizzie kepada Basra, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut, kata Lizzie, juga bisa menjadi ajang bagi seorang anak untuk unjuk diri. Bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri anak jika tampil di depan publik.
"Orang tua kan bisa melihat bagaimana kemampuan anak saat dia tampil di depan umum. Hal-hal yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak harus didukung penuh orang tua," tukasnya.
Lizzie juga memandang acara kelulusan siswa yang digelar secara mewah merupakan salah satu strategi marketing dari sekolah yang bersangkutan.
"Sekolah sekarang sudah seperti marketing lho, bikin acara kelulusan siswa, kemudian open house. Ini kan juga strategi marketing mereka untuk mendapatkan calon siswa," jelasnya.
Acara kelulusan siswa baru akan menjadi masalah jika menjadi beban wali murid. Misalnya biaya yang harus dikeluarkan wali murid untuk mengikuti acara kelulusan tak boleh sampai membebani mereka.
ADVERTISEMENT
"Memang terlihat konsumerisme, tapi kalau wali murid mampu, why not? Sebelumnya pasti sudah ada kesepakatan bersama wali murid atas penyelenggaraan acara kelulusan siswa, termasuk soal biaya yang harus dikeluarkan," tukasnya.
Lizzie juga menyakini jika acara kelulusan yang digelar secara 'wah' akan mendatangkan kebanggaan tersendiri bagi orang tua.
"Sekarang kan jamannya medsos, acara-acara seperti sudah pasti akan diupload orang tua ke medsos. Mereka bangga acara kelulusan buah hatinya digelar ditempat yang tergolong mewah," pungkasnya.
Reporter : Masruroh / Windy Goestiana
Editor : Windy Goestiana