Zinc Disarankan untuk Mengobati COVID-19, Ternyata Ini Fungsinya

Konten Media Partner
18 Juli 2021 9:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Selain vitamin C, vitamin lain seperti vitamin D, E, dan Zinc juga disarankan untuk dikonsumsi bagi penderita COVID-19. Sayangnya, sebagian besar masyarakat belum banyak yang mengetahui fungsi dari Zinc.
ADVERTISEMENT
Lantas apa itu Zinc dan apa manfaatnya bagi tubuh?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, dr. Heru Wijono SpPD FINASIM, menjelaskan terkait hal yang terjadi ketika tubuh mengalami infeksi.
Menurutnya, pada waktu virus (atau bakteri) berusaha menyerang ke dalam tubuh, pertahanan pertama kita adalah imunitas innate, yang terdiri dari kulit, rambut getar saluran nafas, dan lapisan lendir di saluran nafas kita sebagai contohnya.
Bila pertahanan lapisan pertama ini tetap bisa ditembus oleh virus, maka pertahanan lapisan kedua yang akan bekerja, yaitu imunitas adaptive. Dalam hal ini terdiri dari antibodi, sel-sel kekebalan tubuh, dan vaksinasi yang bekerja membantu kekebalan secara pasif dengan membentuk antibodi dalam badan kita.
"Proses pertahanan tubuh, baik innate maupun adaptive, lapisan pertama dan kedua ini memerlukan dukungan metabolisme dalam badan, yang membentuk protein, sebagai bahan dasar antibodi, bahan baku pembentukan lapisan kulit dan lain-lain," kata dr. Heru pada Basra, Minggu (18/7).
ADVERTISEMENT
Pembentukan bahan-bahan tersebut, sangat bergantung pada kecepatan dan kemampuan badan dalam membentuk protein, dan lain-lain.
"Dengan kata lain, tergantung metabolisme badan kita.Semakin baik metabolisme badan kita, semakin cepat dan semakin kuat badan kita melawan virus seperti COVID-19 yang berusaha menyerang badan kita," tuturnya.
Terkait Zinc, dr. Heru menjelaskan jika Zinc bermanfaat dalam kekebalan tubuh dengan banyak cara. Salah satunya yaitu meningkatkan gerakan sel darah putih kita, sehingga dengan cepat dapat mencapai lokasi masuknya virus ke dalam badan, sehingga semakin cepat virus yang masuk dapat dibasmi oleh sel-sel darah putih.
Selain itu, Zinc juga terbukti mengurangi laju perkembangbiakan virus ke dalam sel badan dengan menghalangi masuknya virus tadi ke dalam sel badan kita.
ADVERTISEMENT
"Sehingga virus tidak dapat masuk ke dalam sel kita, tidak dapat berkembang biak. Karena virus memerlukan asam amino dalam sel kita untuk membentuk ribuan bahkan jutaan virus baru," jelasnya.
Buah apel mengandung Zinc. Pixabay
Untuk mendapatkan Zinc, ia menuturkan, jika Zinc banyak dijual secara bebas serta terkandung dalam suplemen dan vitamin. Selain itu, Zinc juga bisa didapatkan secara alamiah. Salah satunya di buah apel.
"Selain Zinc, Apel juga mengandung asam askorbat yang juga kita perlukan sebagai katalis dalam sistem kekebalan tubuh kita, dan vitamin C juga termasuk dalam salah satu suplemen yang disarankan pada saat pandemi COVID-19 ini," ucapnya.
Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya ini mengungkapkan, vitamin lain yang diperlukan adalah vitamin D. Menurutnya, vitamin ini agak berbeda dengan vitamin C dan B yang sering kita jumpai. Karena penyerapannya di saluran cerna bergantung pada lemak, dan vitamin D memerlukan proses pematangan dengan sinar ultra violet.
ADVERTISEMENT
Sehingga disarankan pada masa pandemi ini, kita berolahraga ringan dan terkena sinar matahari supaya vitamin D teraktivasi.
"Tapi tidak setiap saat kita bisa aman berjemur dan berolahraga. Disarankan berjemur dan berolah raga sebelum jam 7 pagi, karena sinar ultra violet saat jam itu masih aman untuk kulit kita," ungkapnya.
dr. Heru menyampaikan, jika Zinc bisa dikonsumsi oleh semua orang, asal orang tersebut tidak ada kontraindikasi seperti alergi, dan lain-lain. Untuk dosisnya, disesuaikan dengan kondisi pasien, dan individu, seperti berat badan dan umur.
"Rata-rata Zinc gluconat itu 20 – 50 mg. Tapi itu disesuaikan kondisi pasien. Meski demikian, semua itu tidak bisa mengurangi pentingnya protokol kesehatan ketat. Suplemen dan vitamin kita perlukan, tapi pola hidup sehat tetap kita perlukan, dan wajib dilakukan. Protokol kesehatan harus terus dijalankan. Karena penyakit COVID-19 ini bisa dibasmi, insyaallah, kalau seluruh masyarakat kompak dalam disiplin protokol kesehatan ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT