Konten Media Partner

Bacabup Bojonegoro Setyo Wahono Sampaikan Solusi Atasi Masalah Pertanian

19 September 2024 22:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bacabup Bojonegoro, Setyo Wahono saat hadiri panen raya padi dan rembuk tani di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Kamis (19/09/2024).  (Aset: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bacabup Bojonegoro, Setyo Wahono saat hadiri panen raya padi dan rembuk tani di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Kamis (19/09/2024). (Aset: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Bakal calon bupati (Bacabup) Bojonegoro, Setyo Wahono hadiri panen raya padi dan rembuk tani bersama petani di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Kamis (19/09/2024).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh setiap tanggal 24 September.
Pada kesempatan tersebut, Setyo Wahono telah menyiapkan solusi dan strategi jika dirinya bersama Nurul Azizah mendapat amanah menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro.
Solusi yang disiapkan adalah akan memperbanyak pembangunan embung dan waduk untuk mencukupi kebutuhan pengairan petani. Selain itu akan membuat koperasi untuk memudahkan ketersediaan pupuk, bibit, dan alat pertanian.
Bacabup Bojonegoro, Setyo Wahono saat hadiri panen raya padi dan rembuk tani di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Kamis (19/09/2024). (Aset: Istimewa)
Salah satu petani Desa Gedongarum, Suharto berharap jika Setyo Wahono dan Nurul Azizah terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro bisa memajukan sektor pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Karena mayoritas sumber pendapatan masyarakat Gedongarum dari pertanian,” kata Suharto.
Suharto menyatakan, sejumlah kelompok tani siap mendukung dan memenangkan Setyo Wahono-Nurul Azizah di Pilkada Bojonegoro 2024.
ADVERTISEMENT
Suharto juga berharap jika Setyo Wahono-Nurul Azizah terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, agar memperhatikan para petani di desanya, terutama kemudahan mendapatkan pupuk.
"Terakhir saya memohon maaf apabila kami menyambut Pak Wahono dengan sangat sederhana, yakni berada di lahan persawahan. Namun dukungan kami tidak sesederhana itu,” tutur pria yang juga Ketua Tim Relawan Setyo Wahono-Nurul Azizah Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor ini.
Kedatangan Bacabup Setyo Wahono mendapat sambutan hangat dari para petani. Bacabup asli Bojonegoro dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini usai panen raya juga makan bersama petani di area persawahan.
Setyo Wahono mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan dari masyarakat dan petani yang telah hadir dalam kegiatan panen raya dan rembuk tani di Desa Gedongarum.
ADVERTISEMENT
“Saya sendiri lahir dari rahim seorang petani, jadi saya mengerti betul sulitnya menjadi petani,” kata Setyo Wahono.
Mas Wahono, panggilan akrabnya mengungkapkan, ada tiga persoalan krusial yang sering dihadapi petani Bojonegoro selama ini, yakni masalah pengairan, pupuk, dan anjloknya harga setiap musim panen raya.
Ia kemudian mencontohkan, masalah pengairan yang dihadapi petani di wilayah selatan Bojonegoro. Kondisi ini mengakibatkan hasil panen tidak maksimal karena dari lahan seluas satu hektare hanya bisa menghasilkan lima ton gabah.
Akan tetapi, lanjut Mas Wahono, kondisi tersebut berbeda dengan di Desa Gedongarum. Petani di desa tersebut bisa panen sebanyak tiga kali dalam setahun, dan hasilnya bisa sampai 12 ton per hektare. Hal ini karena didukung dengan adanya Sungai Bengawan Solo dan sumber air yang cukup.
ADVERTISEMENT
“Yang dikeluhkan petani setiap tahun adalah pupuk, sumber air, dan harga saat panen raya,” tutur Mas Wahono.
Untuk mengatasi hal tersebut, Mas Wahono telah menyiapkan solusi dan strategi jika dirinya bersama Nurul Azizah mendapat amanah menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro.
Solusi yang disiapkan adalah akan memperbanyak pembangunan embung dan waduk untuk mencukupi kebutuhan pengairan petani. Selain itu, ia juga akan membuat koperasi untuk memudahkan ketersediaan pupuk, bibit, dan alat pemanen, karena koperasi dapat mengatrol harga setiap panen raya.
“Itu yang menjadi titik fokus kami. Kita akan maksimalkan peran koperasi. Nanti koperasi bisa bekerja sama dengan badan usaha milik desa (BUMDes),” kata Mas Wahono. (ads/red/imm).
Editor: Imam Nurcahyo
ADVERTISEMENT
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com