Bupati Anna: Bojonegoro Kontributor Terbesar Entaskan Kemiskinan di Jatim

Konten Media Partner
2 Oktober 2021 12:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam sebuah acara di Bojonegoro. (foto: Dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam sebuah acara di Bojonegoro. (foto: Dok Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah, pada Sabtu (02/10/2021) mengungkapkan bahwa Bojonegoro merupakan kontributor terbesar dalam penurunan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada periode 2015-2020.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan data BPS, dalam kurun waktu 5 tahun penduduk miskin di Bojonegoro berkurang 32.900 jiwa atau sebesar 8,89 persen dari total pengurangan penduduk miskin di Jawa Timur sebesar 370.000 jiwa." kata Bupati Anna Mu'awanah.
Menurut Bupati Anna bahwa tahun 2021 hingga 2023 ke depan Pemkab mempunyai cara jitu yang tertuang dalam program pengentasan kemiskinan di Bojonegoro.
Untuk tahun 2021 Pemkab Bojonegoro telah merilis beberapa program, di antaranya adalah, BPNT Daerah untuk 10.000 keluarga penerima manfaat (KPM), Rantang Kasihmoe ke 3.630 lansia, santunan duka bagi 9.100 penerima, jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC) yang sudah mencapai 1.339.100 jiwa, peningkatan kualitas Atap, Lantai, dan Dinding (Aladin) untuk rumah masyarakat kurang mampu sebanyak 3.372 Unit, bantuan keuangan desa (BKD) untuk pembangunan jamban sebanyak 3.105 unit, bantuan sosial (bansos) yatim bagi 7.288 anak, program beasiswa saitis bagi 750 mahasiswa, beasiswa satu desa dua sarjana bagi 860 mahasiswa, dan beasiswa tugas akhir sebanyak 1.573 mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga ada revitalisasi 11 pasar daerah dan 68 pasar tradisional, stimulan untuk 30 BUMDes, Kartu Pedagang Produktif bagi 2.216 pedagang mikro dan 8.917 pedagang ultra mikro, program kartu petani mandiri (KPM) yang sudah realisisasi untuk 360 kelompk tani (Poktan), dan pembangunan infrastruktur jalan desa, serta jembatan antar kabupaten.
Sedangkan rencana untuk tahun 2022 dan 2023 pemkab akan menambahkan beberapa program lainnya seperti penanaman modal PDAM (akses air bersih), Listrik untuk keluarga miskin, serta pembangunan Waduk Pejok untuk mencukupi kebutuhan air pertanian wilayah Bojonegoro timur.
"Program penanggulangan dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bojonegoro memiliki tiga frameworks, yaitu penurunan beban masyarakat miskin, meningkatkan produktifitas, dan pemberdayaan masyarakat miskin, serta mengurangi kantong kemiskinan dengan pendekatan kewilayahan." kata Bupati Anna.
ADVERTISEMENT
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah saat berbincang dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di sela-sela kunjungan dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Kamis (30/09/2021). (foto: Dok Istimewa)
Bupati menyampaikan bahwa dengan ditunjuknya Bojonegoro sebagai pilot project atau proyek percontohan dalam penanganan dan pengentasan kemiskinan ekstrim di Indonesia merupakan tantangan untuk mewujudkan target penerunuan kemiskinan di Indonesia menjadi 0 persen di tahun 2024, yang dimulai dari wilayah masing-masing.
"Untuk itu kami meminta agar semua pihak segera menyusun rencana aksinya, mulai dari pemetaan sebaran warga miskin dengan database Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Sustainable Development Goal's (SDG's) desa, sinkronisasi data, verifikasi dan validasi data lapangan, intervensi program dan yang terakhir adalah monitoring dan evaluasi (monev)," kata Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah.
Untuk diketahui, Kabupaten Bojonegoro bersama empat kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur, yaitu yaitu Kabupaten Probolinggo, Lamongan, Bangkalan, dan Sumenep, terpilih menjadi proyek percontohan (pilot project) dalam penanganan kemiskinan ekstrem hingga akhir 2021.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin saat saat memimpin rapat dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (30/09/2021), terkait penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin saat pimpin rapat pemantapan program penanganan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur, di Gedung Grahadi Surabaya. Kamis (30/09/2021). (foto: Dok Istimewa)
Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia adalah 4 persen atau sekitar 10,86 juta jiwa.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menargetkan sampai tahun 2024 jumlah penduduk yang masih dalam angka kemiskinan ektrem turun menjadi 0 persen. Menurut presiden penanganan kemiskinan ini harus terkonsolidasi, terintegrasi dan tepat sasaran. Untuk itu diperlukan adanya validasi data dari penduduk yang masuk dalam kemiskinan ekstrim terkait hal itu harus dipertajam basis data.
Tahun 2021 penanganan kemiskinan ekstrem difokuskan di 7 Provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, NTT, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Bojonegoro bersama dengan 4 kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur, masuk dalam tahap pertama bersama 35 kabupaten dan kota di Indonesia dalam penanganan kemiskinan ekstrem. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com