Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Bupati Bojonegoro Lakukan Panen Perdana Bunga Krisan di Kaki Gunung Pandan
26 Agustus 2021 12:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, pada Kamis (26/08/2021) hadiri langsung panen perdana Bunga Krisan atau Seruni, di kaki Gunung Pandan, tepatnya di Desa Klino, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Kebun bunga krisan yang telah memasuki masa panen tersebut diinisiasi oleh Bupati Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta.
Dalam pembibitan tersebut, sebanyak 5.000 bibit bunga krisan ditanam di dalam rumah kasa atau screenhouse seluas 200 meter persegi.
Budidaya tanaman bunga krisan atau seruni, saat ini menjadi alternatif dan mulai diperkenalkan kepada masyarakat Desa Klino, Kecamatan Sekar, yang lokasinya berada di kaki Gunung Pandan atau berada di ketinggian 400 meter di atas permukaan air laut (Mdpl).
Bunga krisan sering ditanam atau dibudidayakan sebagai tanaman hias atau bunga petik, karena warna bunganya yang indah, variatif, dan dapat tetap segar dalam kurun waktu 5-7 hari. Semerbak wanginya yang cukup kuat, membuat sekuncup bunga krisan cocok dicampurkan ke dalam minuman teh agar lebih wangi dan harum.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan dengan nama latin Chrysanthemum ini dapat tumbuh dan berbunga dengan baik pada ketinggian 300-1200 Mdpl, dengan kelembaban udara antara 70-80 persen, sementara untuk pertumbuhan akar pada saat awal pertumbuhan diperlukan kelembaban udara antara 90-95 persen.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah di sela-sela panen perdana tersebut mengungkapkan, program percontohan budidaya bunga krisan yang berada di Desa Klino harus terus dikembangkan.
"Ini potensi yang sungguh luar biasa. Bukan hanya budidaya bunga krisan saja, namun lebah madu dan bunga mawar sangat mungkin untuk bisa dikembangkan, terutama di daerah kawasan hutan." kata Bupati Anna Mu'awanah.
Bupati berharap, greenhouse tempat pengembangan bunga krisan di Desa Klino tersebut bisa diperluas lagi agar bisa menjadi wisata alternatif, dan dapat menyuplai pelaku-pelaku usaha floorist yang ada di Bojonegoro, sehingga mereka tidak perlu mendatangkan bahan baku dari luar daerah.
ADVERTISEMENT
"Dukungan sarana dan prasarana juga menjadi hal penting. Selain itu aneka tanaman pelengkap yang lain seperti buah-buahan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan." kata Bupati Anna Mu'awanah.
Sebagai upaya dukungan infrastruktur, Bupati telah melakukan langkah-langkah komunikasi dan koordinasi dengan beberapa pihak, yakni Balai Besar Pelaksaan Jalan Jawa Timur-Bali (BBPJN) serta Bupati Madiun, untuk membangun atau segera dibukanya akses jalan TOL dari Saradan, Madiu, menuju Desa Klino, Kecamatan Sekar.
"Sehingga nantinya Kecamatan Sekar akan menjadi new area atau kawasan baru di wilayah Bojonegoro selatan. Semoga segera bisa terwujud'," tutur Bupati Anna Mu'awanah.
Turut hadir dalam panen perdana tersebut Kepala BPTP Yogyakarta, Kepala BPTP Jawa Timur, dan Kepala DKPP Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Sekadar diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bojonegoro, pada bulan Mei 2021 lalu mulai melakukan pembibitan atau membudi dayakan bunga Krisan di Desa Klino, Kecamatan Sekar, yang bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balai Penelitian dan Pengengbangan Pertanian (Balitbangtan) Yogyakarta.
Desa Klino menjadi desa percontohan budi daya bunga krisan karena lokasinya berada di kaki Gunung Pandan yang iklim dan ketinggian yang sesuai sebagai syarat untuk pertumbuhan bunga krisan, yaitu kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut (Mdpl). (adv/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com