Konten Media Partner

Hingga Pertengahan September, BPBD Bojonegoro Sudah Salurkan 80 Rit Bantuan Air Bersih

16 September 2018 14:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hingga Pertengahan September, BPBD Bojonegoro Sudah Salurkan 80 Rit Bantuan Air Bersih
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Hingga pertengahan September 2018 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro telah menyalurkan atau melakukan pengiriman air bersih sebanyak 80 truk tangki air bersih dengan kapasitas 6.000 liter, ke sejumlah desa terdampak kekeringan yang mebutuhkan bantuan air bersih.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia SSos, pada Minggu (16/09/2018) mengungkapkan bahwa, setiap hari BPBD rata-rata mengirimkan 4 (empat) truk tangki air bersih dengan kapasitas 6.000 liter, ke desa-desa yang membutuhkan air bersih.
Selanjutnya, Nandif Ulfia juga menyampaikan imbauan kepada warga masyarakat di Kabupaten Bojonegoro, khususnya bagi dusun-dusun atau desa yang saat ini mulai kesulitan air bersih, diharap segera membuat surat permohonan permintaan bantuan air bersih ke BPBD Bojonegoro, melalui kepala desa atau camat setempat.
“Distribusi air bersih sesuai surat permintaan dari desa yang diketahui camat setempat,” jelas Nadif Ulfia SSos, Minggu (16/09/2018) siang melalui sambungan telepon seluler.
ADVERTISEMENT
Nadif Ulfia menegaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui APBD pada tahun 2018 ini telah mengalokasikan dana untuk distribusi air bersih pada dusun atau desa terdampak kekeringan sebesar Rp 200 juta atau setara dengan 500 truk tangki (rit) air bersih dengan kapasitas 6.000 liter, yang penyalurannya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro.
“Moga-moga cukup mas, karena anggaran kita tahun ini hanya cukup untuk 500 rit,” terangnya.
Namun demikian, Nadif Ulfia juga menegaskah bahwa masyarakat, khususnya yang terdampak kekeringan dan membutuhkan distribusi air bersih, tidak perlu khawatir jika seandainya musim kemarau tahun ini berkepanjangan dan anggaran yang telah dialokasikan ternyata habis, pemerintah masih memiliki anggara atau dana tak terduga, yang salah-satunya dapat dipergunakan untuk penanggulangan bencana.
ADVERTISEMENT
“Kalaupun kurang, bisa diusulan menggunakan dana tak terduga. Namun harus atas persetujuan Bupati melalui Nota Dinas,” terangnya.
Melalui media ini, pihaknya berharap agar masyarakat di Kabupaten Bojonegoro berhemat air, tidak hanya untuk masyarakat yang rawan kekurangan air, akan tetapi masyarakat secara keseluruhan.
“Mari kita semua ikut bergerak bersama secara nyata menghemat air,” pesannya.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Bojonegoro, pada tahun 2017 lalu, setidaknya terdapat 54 dusun di 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, yang terdampak kekeringan dan membutuhkan distribusi air bersih. (red/imm)