Konten Media Partner

Mayat Diduga Warga Tuban yang Terjun dari Jembatan Glendeng Ditemukan

15 Februari 2019 18:13 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat melakukan evakuasi mayat yang ditemukan mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo, di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Jumat (15/02/2019)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat melakukan evakuasi mayat yang ditemukan mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo, di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Jumat (15/02/2019)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Mayat seorang laki-laki ditemukan warga mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo, turut Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, pada Jumat (15/02/2019) sekira pukul 14.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Diduga mayat tersebut adalah warga Desa Kendalrejo RT 003 RW 002 Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, bernama Nova Satya Terawan (27), yang dilaporkan menceburkan dirinya atau melompat dari atas jembatan Bengawan Solo Glendeng, di Desa Simo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, pada Jumat (01/02/2019) lalu.
Petugas saat melakukan evakuasi mayat yang ditemukan mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo, di Desa Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Jumat (15/02/2019)
Informasi yang didapat awak media ini dari Kapolsek Kanor, Iptu Hadi Waluyo, bahwa kronologi penemuan mayat tersebut bermula, pada Jumat (15/02/2019) sekira pukul 14.30 WIB, saksi Suparman (51), Perangkat Desa Kabalan, melihat ada mayat terapung di aliran sungai Bengawan Solo.
“Mayat tersebut menepi di wilayah Desa Kabalan Kecamatan Kanor,” kata Kapolsek, sebagaimana keterangan saksi.
Mengetahui kejadian tersebut, saksi segera meminta bantuan kepada warga setempat dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kanor serta meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, untuk mengevakuasi mayat tersebut.
ADVERTISEMENT
“Mayat tersebut dievakuasi oleh petugas dari BPBD Bojonegoro. Selanjutnya mayat tersebut dibawa ke RSUD Bojonegoro menggunakan ambulan Polres Bojonegoro, untuk dilakukan otopsi.” kata Kapolsek.
Kapolsek menambahkan, dari hasil identifikasi diketahui ciri-ciri mayat panjang mayat 160 sentimeter, kulit sawo matang, dengan kondisi kulit pada tangan dan kaki korban terkelupas; rambut hitam, sebagian besar rontok. Korban mengenakan kaos warna hitam dan celana jeans warna hitam.
“Dugaan sementara, korban merupakan korban yang meceburkan diri dari jembatan Bengawan Solo Glendeng, di Desa Simo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, pada hari Jumat tanggal 1 Februari 2019 lalu. Kepastiannya menunggu hasil otopsi dari RSUD Bojonegoro,” kata Kapolsek.
Sementara itu, saat awak media ini meminta konfirmasi pada tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, hingga pukul 16.30 WIB ini, jenazah korban masih belum diotorpsi. Menurut rencana, jenazah tersebut baru akan diotopsi usai salat magrib.
ADVERTISEMENT
Diberitakan sebelumnya, Nova Satya Terawan (27), diduga karena ada masalah keluarga sehingga dirinya nekat menceburkan dirinya ke sungai Bengawan Solo, pada Jumat (01/02/2019) sekira pukul 20.30 WIB.
Sebelum kejadian tersebut, kakak ipar korban yang bernama Sutrisno (30), datang ke rumah korban dengan maksud untuk menasehati korban, karena korban ada permsalahan keluarga, namun saat itu korban tidak terima dan marah hingga akhirnya korban keluar dari rumah dengan mengendarai sepeda motornya.
Saat itu, kakak ipar korban membuntuti dari belakang hingga korban berhenti di jembatan Bengawan Solo Glendeng, lalu korban turun dari sepeda motornya, dan tiba-tiba korban langsung melompat ke Sungai Bengawan Solo.
ADVERTISEMENT
Sebelum korban melompat ke Bengawan Solo, kakak iparnya sudah berupaya menahan korban untuk tidak melompat, namun tidak berhasil. (red/imm)
Penulis: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com