Panen Melimpah, Petani Jambu Kristal di Bojonegoro Raup Jutaan Rupiah

Konten Media Partner
22 Maret 2021 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu petani jambu kristal di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (foto: dan/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu petani jambu kristal di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (foto: dan/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bojonegoro - Masuki musim panen tahun ini, para petani jambu kristal di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meraup pendapatan jutaan rupiah.
ADVERTISEMENT
Saat panen kali ini setiap pohon jambu kristal bisa menghasilkan sekitar 20 kilogram, dengan harga jual Rp 15 ribu per kilogram.
Selain pembeli yang ingin menikmati sensasi petik buah jambu kristal khas Desa Padang, banyak juga pedagang dari luar daerah, yang membeli untuk dijual lagi, seperti dari Kabupaten Tuban, Ngawi, Blora, dan Kabupaten Rembang.
Salah satu petani jambu kristal di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (foto: dan/beritabojonegoro)
Salah satu petani jambu kristal asal Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Sutarti (39), ditemui awak media ini Senin (22/03/2021) mengaku bahwa dirinya memiliki sekitar 125 pohon, dan panen kali ini setiap pohon bisa menghasilkan sekitar 20 kilogram, sehigga total panen kali ini sebanyak kurang lebih 2,5 ton.
"Untuk sekali panen rata-rata bisa menghasilkan sebanyak 2 kuintal jambu kristal." kata Sutarti.
ADVERTISEMENT
Sutarti mengaku, harga jual jambu kristal di kebun saat ini Rp 15 ribu per kilgram, sehingga setiap kali panen dirinya dapat meraup pendapatan sekitar Rp 3 juta.
"Alhamdulillah tahun ini hasilnya banyak. Pembelinya juga ramai dari berbagai daerah yang sengaja datang untuk menikmati jambu kristal khas Desa Padang dengan memetik sendiri di kebun." kata Sutarti.
Sutarti mengaku dari hasil berjualan jambu kristal tersebut mampu meningkatkan perekonomian keluarganya. Selain itu dirinya juga mampu menyekolahkan kedua anaknya yang saat ini sudah sekolah di SMP dan Madarasah Ibtidaiyah.
"Dulu saya hanya seoarang ibu rumah tangga. Sekarang jadi penjual jambu kristal." kata Sutarti.
Salah satu petani jambu kristal di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (foto: dan/beritabojonegoro)
Sementara itu, Kepala Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Subagyo, mengaku sangat bangga dengan warganya yang sekarang ini banyak menjadi petani jambu kristal.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sebelumnya lahan warga didesanya banyak yang ditanami jagung, namun hasilnya tidak begitu menguntungkan. Setelah ditanami jambu kristal kini warga di desanya sudah bisa merasakan hasilnya yang lebih menguntungkan.
Untuk menjaga agar hasil produksi para petani jambu kristal tersebut agar tetap stabil, pihaknya juga menggandeng Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bojonegoro, untuk memberikan penyuluhan atau masukan kepada para petani, bagaimana cara mengatasi hama dan lain-lain agar produksi jambu kristal bisa maksimal.
"Semoga ke depan bisa diikuti oleh warga Desa Padang yang lainnya. Khususnya warga yang masih memiliki lahan yang kosong agar dijadikan kebun jambu sehingga nantinya Desa Padang menjadi sentra jambu kristal." kata Subagyo.
ADVERTISEMENT
Camat Trucuk, Heru Sugiarto menambahkan bahwa di Kecamatan Trucuk saat ini total ada seluas 24 hektare lahan kebun jambu kristal yang tersebar di 3 desa, yaitu Desa Padang, Desa Mori, dan Desa Pagerwesi.
"Uuntuk sentara jambu kristal ini paling banyak di Desa Padang. Kurang lebih ada 17 hektare lahan yang ditanami jambu kristal dengan rincian 300 petani produktif," kata Heru Sugiharto.
Menurut Heru, produksi jambu kristal dari Kecamatan Trucuk setiap tahun mencapai sekitar 540 ton. "Tentunya ini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan perekonomian warga." tutur Heru Sugiharto. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com