Waktu Tempuh Mobilisasi Equipment Proyek JTB Molor Semalam

Konten Media Partner
30 November 2019 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu equipment besar untuk GPF Lapangan Unitisasi JTB, yang akan dimobilisasi
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu equipment besar untuk GPF Lapangan Unitisasi JTB, yang akan dimobilisasi
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - PT Rekayasa Industri (Rekind), selaku kontraktor utama (main contractor) pembangunan Proyek Gas Processing Facility (GPF), Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB), pada Kamis (28/11/2019) mulai lakukan mobilisasi atau Heavylift Inland Transport, 6 unit equipment atau peralatan dari Jetty Maspion Gresik, menuju JTB Site di Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Rencana semula, untuk menempuh rute tersebut diperkiraan membutuhkan waktu selama 4 malam dengan 3 kali stretching (istirahat), namun karena adanya kepadatan lalu-lintas atau kemacetan di jalur Gresik - Lamongan, sehingga waktu tempuhnya molor semalam, menjadi 5 malam, dengan 4 kali stretching (istirahat).
Hal tersebut disampaikan Filed Manager PT Rekayasa Industri (Rekind), Zaenal Arifin, saat dikonfirmasi awak media ini pada Sabtu (30/11/2019) pagi, bahwa menurutnya jadwal waktu pelaksanaan Heavy Inland Transport, mengalami perubahan, yang semua direncankan menempuh waktu selama 4 malam, namun mengalami penambahan waktu menjadi 5 malam.
Menurut Zainal hal tersebut sehubungan andanya kemacetan di wilayah Kabupaten Gresik dan Lamongan.
"Yang semula 4 malam jadi 5 malam, karena di Gresik masih macet jadi kita tidak bisa masuk ke Lamongan," tutur Zainal, Sabtu (30/11/2019) pagi.
ADVERTISEMENT
Jadwal rencana perjalanan Heavy Inland Transport melewati jembatan bentang panjang di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Dengan adanya hal tersebut, lanjut Zainal, untuk titik lokasi stretching (istirahat), yang semula direncanakan 3 titik, berubah menjadi 4 titik lokasi, yaitu start dari Jetty Maspion Gresik (KM+0) yang pertama berhenti (istirahan) di SPBU Tebaloan Duduk Sampeyan Gresik (KM+24); Yang kedua berhenti (istirahan) di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat Lamongan (KM+68); Yang ketiga berhenti (istirahan) di Jembatan Timbang Baureno Bojonegoro (KM+83); Dan yang keempat berhenti (istirahan) di Rumah Makan Ngulanan Dander (KM+116); selanjutnya menuju Lokasi Metering JTB (KM+133).
"Untuk trip pertama, Sabtu malam nanti berangkat dari Rumah Sakit Muhammadiyah Babat Lamongan menuju Jembatan Timbang Baureno. Tiba di Jembatan Timbang besok Minggu pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Selanjutnya pada Minggu malam baru akan melanjutkan perjalanan menuju Bojonegoro dan diperkirakan masuk Kota Bojonegoro pada Senin pagi," tutur Zainal.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kabag Ops Polres Bojonegoro, Kompol Teguh Santoso SE, kepada awak media menuturkan bahwa guna pengamanan mobilisasi peralatan berat untuk Proyek Gas Processing Facility (GPF), Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Jatim dan Polres jajaran yang masuk dalam jalur mobilisasi tersebut, yaitu Polres Gresik dan Polres Lamongan.
"Untuk pengawalan PJR dari Polda. Untuk pengamanan di wilayah kita, dari masing-masing polsek dan dari Sat Sabhara serta dari Sat Lantas Polres Bojonegoro." kata Kompol Teguh Santoso SE.
Guna mengantisipasi beberapa kemungkinan yang akan timbul dalam kegiatan tersebut, Polres Bojonegoro juga melibatkan petugas dari PT Telkom, PLN dan BPBD Bojonegoro.
"Untuk di Bojonegoro sudah standby semua," tutur Kompol Teguh Santoso SE mengimbuhkan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut melalui media ini Kabag Ops berpesan kepada warga masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah Kabupaten Bojonegoro untuk melihat peristiwa ini sebagai hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Ini kan hal yang biasa. Ada kendaraan besar mau lewat. Masak ada kendaaan besar mau lewat dijadikan tontonan," tutur Kabag Ops Kompol Teguh Santoso sambil tertawa.
Diberitakan sebelumnya bahwa dalam proses Heavy Inland Transport tersebut akan memindahkan 6 unit equipment atau peralatan besar, dalam 6 trip perjalanan, yang terdiri dari Absorber Section 1 sampai 4 dan Selexol Regenerator Section 1 dan 2.
Adapun rute yang akan dilalui dalam proses Heavy Inland Transport tersebut dari Shop Fabricator BBI Pasusuran menuju Jetty pasuruan, kemudian dilanjutkan ke Jetty Maspion di Gresik, yang kemudian dilanjutkan melalui jalan raya, dengan rute: Jl. Sukomulyo Raya Gresik - Jl. Romo Gresik - Jalan KIG Raya Barat Gresik - Jl. KIG Raya Selatan Gresik - Jl. Doktor Wahidin Gresik - Jl. Raya Gresik Babat - Jl. Gotong Royong Babat - Jl. Patung Sapi Babat - Jl. Baureno Bojonegoro - Jl. Ahmad Yani Bojonegoro - Jl. Untuk Suropati Bojonegoro - Jl Rajekwesi Bojonegoro - Jl. Raya Cepu (via ROW Access) - berakhir di JTB Site.
ADVERTISEMENT
Guna mempersiapkan proses Heavy Inland Transport tersebut, sebelumnya Rekind telah memperkuat 5 jembatan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, yaitu Jembatan Semar Mendem di Desa Trojalu Kecamatan Baureno; Jembatan Besuki Kulon di Desa Kedungbondo Kecamatan Balen; Jembatan Pacal di Desa Kabunan Kecamatan Balen; Jembatan Jetak di Kelurahan Jetak Kecamatan Bojonegoro Kota, dan Jematan Kalitidu, di Desa Brenggolo Kecamatan Kalitidu. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPD
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com