Konten Media Partner

Pascateror Bom, Aktivitas Gereja Santa Maria Tak Bercela Telah Normal

16 Mei 2018 14:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) - Empat hari setelah teror bom di tiga gereja dan beberapa tempat di Surabaya, suasana jalanan di sekitar lokasi bom bunuh diri terlihat ramai lancar seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
Salah satu Gereja terdampak bom bunuh diri yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya Surabaya, hari ini, Rabu (16/5) terlihat suasana normal dan hanya sedikit penjagaan.
Sejak Senin lalu, (14/5) kegiatan gereja telah dimulai dengan normal. Sudah diadakan misa harian, pagi, dan sore secara rutin dan seperti biasa. Hanya saja, bagi umat yang tidak sedang berkepentingan apa-apa diimbau untuk tidak terlalu banyak berkegiatan di lingkungan gereja, karena sejak Minggu malam lalu sampai saat ini sedang diadakan renovasi pos satpam dan perbaikan gedung yang rusak karena bom.
Menurut Anton, satpam Gereja Santa Maria Tak Bercela yang kebetulan saat kejadian bom tidak berada di lokasi, keadaan Gereja sudah kembali normal. "Umat sudah berkegiatan seperti normal sejak hari Senin. Hari ini ada pembenahan area Gereja, pos satpam dan halaman kaca kaca yang pecah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Anton ini sudah diperkuat dengan pernyataan Laurent, selaku salah satu pengurus gereja. Menurut Laurent, misa harian sudah aktif dari hari Senin. Selain itu, keadaan di Gereja juga tidak ada perubahan. Hanya memang masih terlihat beberapa penjagaan dari militer dan pihak yang berwenang sampai keadaan Surabaya kembali kondusif.
Sewaktu ditanya beritajatim.com mengenai kondisi psikis jemaat, Laurent menjawab, "Secara teori pasti ada trauma psikis, tapi dari gereja sudah ada pendekatan yang diberikan oleh pastur, suster, ketua wilayah, masyarakat awam, semua terlibat. Sehingga semoga saja semua dapat teratasi dengan baik. Dalam misa semalam bahkan banyak yang datang melebihi biasanya," ujarnya.
"Ya, harapan saya cuma agar kita semua damai di bumi pertiwi, jangan takut sama radikalisme, terorisme karena sejatinya bangsa Indonesia adalah bangsa yang rukun. Bhineka tunggal ika," pungkasnya. [adg/but]
ADVERTISEMENT