Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ibu: Lekukan Senyum Itu Begitu Berarti
23 Desember 2021 17:27 WIB
Tulisan dari Galih Wisnu Brata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi seorang ibu, kebahagian anak adalah hal yang utama. Tak ingin sedetik pun dalam benaknya terlintas bayangan air mata mengalir di pipi anaknya. Tak henti juga lantunan doa keluar dari bibirnya penuh dengan kelembutan dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Namun, hal itu rasanya jarang kita sadari sebagai seorang anak.
ADVERTISEMENT
Mungkin ibu tak pernah mengeluh akan beratnya kehidupan. Akan tetapi, liuk lelah itu begitu tergambar di sudut matanya. Tampak sayu dan mungkin sudah terlihat keriput penuh dengan kerutan. Belum lagi, ibu menutupi semua lelah itu dengan lekukan senyum yang begitu berarti. Memberi semangat untuk tidak mengeluh saat menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan.
Ya, ibu. Engkau terkadang melupakan senyum kebahagiaanmu hanya untuk mendatangkan kebahagiaan di hati anakmu. Tapi, terkadang kami, anakmu tak tahu akan hal itu. Bahkan, sering kali tak mau tahu apa yang kau rasakan. Mengabaikanmu hanya karena menganggap sekarang adalah waktu untukmu bahagia tanpa berpikir tentang rasa yang ada di dalam hati ibu.
Kita bercanda ria dengan mudahnya bersama kawan, teman, dan pasangan. Tapi, pernahkah kita melakukannya bersama ibu? Rasanya, ibu lebih berhak untuk mendapatkannya. Ibu dulu melakukannya kala kita kecil. Namun, balasan yang diterimanya tidak sepadan. Memang, tidak akan pernah sepadan. Namun, baiknya cobalah melakukan.
ADVERTISEMENT
Penghargaan terbaik untuk ibu kemudian muncul dengan adanya peringatan Hari Ibu. Tapi, apakah hanya sebatas itu. Tentunya tidak bukan? Sebesar apapun penghargaan untuk ibu, tentu takkan mampu membalas segala pengorbanan dan perjuangannya demi seorang anak. Ibu mengandung, melahirkan, menyusui hingga membesarkan. Kita pasti tahu dan sering mendengarnya, tapi entah mengapa kita tak pernah menyadari luar biasanya hal itu. Kita justru menganggapnya hal yang lumrah, kodrati. Padahal, di situlah ibu menjadi sosok pahlawan kehidupan yang sebenarnya. Begitu ironi, bukan?
Hari Ibu memang menjadi momen penting agar kita tak lupa tentang sosok ibu yang begitu berarti. Cobalah kita hadirkan lekukan senyum di bibirnya. Tentu itu perkara mudah karena ibu akan dengan mudah menghargai apa yang diberikan oleh anaknya. Tak perlu mewah, kita cukup hadir di sampingnya, berbicara tanpa banyak memprotesnya. Kita hanya perlu berperilaku baik di hadapannya. Bukankah kita memang sudah diajarkan untuk berbakti kepadanya? Itulah cara termudah. Lakukan, biasakan, lalu nikmati dan rasakan kebahagiaan yang hakiki.
ADVERTISEMENT