Segudang Pengaruh Kehadiran Influencer Instagram

Cinta Attaya Khulwa
Mahasiswa Bina Nusantara University
Konten dari Pengguna
7 Desember 2020 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta Attaya Khulwa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Hey Instagram! aku lagi pakai ini hari ini dari…”

Hey guys aku mau klarifikasi…”

ADVERTISEMENT
Kalimat yang sangat familiar diucapkan oleh influencer setelah merebaknya perkembangan teknologi khususnya sosial media ini baik dari usia balita hingga lansia. Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran sosial media dan platform media massa saat ini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, terutama masyarakat di Indonesia. Yang mulanya kalimat ini hanya digunakan para influencer, content creator, dan selebritis untuk menyapa khalayak yang mengikuti laman akunnya hingga sekarang menjadi kalimat yang seringkali digunakan baik untuk menyapa disosial media, sebatas sebagai guyonan untuk mengikuti kebiasaan para tokoh ternama juga karena memang benar-benar tertarik sehingga ingin mengikuti gaya bicara tokoh tertentu. Kehadiran tokoh-tokoh yang kerap disebut sebagai influencer, content creator, selebriti-selebriti di sosial media ini memang memberikan dampak yang cukup signifikan dikehidupan masyarakat saat ini.
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri, kehadiran influencer memang memberikan banyak pengaruh terhadap banyak aspek kehidupan, baik dalam bidang gaya hidup, humaniora, hiburan, bahkan politik, dan terutama ekonomi. Influencer yang muncul karena kehadiran sosial media ini mulanya hanya dapat disebut sebuah opinion leader, namun saat ini influencer telah menjadi suatu pekerjaan yang bahkan dapat menguntungkan banyak pihak khususnya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Banyak yang menyatakan, menjadi influencer hanya memerlukan tekat, keberanian berkomunikasi dengan massa, juga tentu saja kreatifitas dalam membangun hubungan dengan masyarakat, dan tentu saja memerlukan faktor keberuntungan. Tidak jarang orang sekarang berlomba-lomba menjadi influencer, untuk bisa bekerja hanya dengan di ‘endorse’, dimana hal tersebut sangatlah menguntungkan, bayangkan saja dibayar untuk mempromosikan sesuatu dan tentu saja mendapatkan barang tersebut secara cuma-cuma. Selain itu juga tentu saja mendapatkan suatu ‘privelege’ yang memberikan banyak keuntungan untuk kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dilain sisi, dengan kehadiran influencer juga memberikan dampak yang sangat positive untuk pedagang-pedagang baik yang baru merintis hingga yang sudah ternama. Kepopuleran artis juga kecenderungan masyarakat untuk mengkiblatkan gaya hidup artis yang kian menurun digantikan oleh kehadiran influencers ini, dimana tak jarang seorang influencer dapat membantu meningkatkan ketenaran hingga omset suatu perusahaan dikarenakan review yang mereka berikan hanya dengan sebatas “hey guys, aku dikirimin baju dari …” berdurasi 15 detik video di Instagram Story. Influencer juga kini kerap diberikan kepercayaan oleh perusahaan-perusahaan besar bahkan pemerintah untuk menjadi buzzer suatu event atau kampanye yang diharapkan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap hal tersebut.
Sosok Arie Riyanthie, selebgram yang menginspirasi tentang hunian. Sumber : instagram.com/arie_rieyanthie
Dari ribuan influencers di Instagram, terdapat seorang influencer yang mulanya hanya didasari ingin berbagi informasi mengenai mendekorasi rumah, Arie kerap disapanya di Instagram. Wanita kelahiran 1987 itu berdarah Banten yang juga merupakan ibu dari 3 putranya berkediaman di Tangerang Selatan. Arie merupakan lulusan jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Interstudy di Jakarta, dimana ia kini telah berprofesi utama menjadi Influencer Instagram selama lima tahun lamanya. Arie yang awal mulanya membuka akun Instagram dengan nama @shabbypinkwhite dimana bertujuan untuk menjadi akun pribadinya, kemudian tertarik mengabadikan sudut-sudut rumahnya ternyata menyita banyak perhatian netizen. Kemudian dikarenakan semakin bertambahnya akun followers yang ia miliki, banyak tawaran endorsement bahkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang cukup ternama dimana ia sudah tidak lagi menyebarkan bidikan sudut rumahnya namun juga dirinya, Arie akhirnya memutuskan mengganti akun Instagramnya menjadi @arie_rieyanthie. Seiring waktu dan usaha juga kemampuannya membangun komunikasi yang efektif dengan pengikutnya, kini ia telah memiliki 144 ribu followers yang sangat tertarik baik dengan pengetahuan milik Arie tentang rumah, namun juga kehidupan pribadinya.
ADVERTISEMENT
Mungkin followers yang ia miliki belum sefantastis influencer ternama ibu kota dengan jutaan followers lainnya yang bahkan telah meraup milyaran penghasilan perbulannya dari endorsement dan buzzering. Namun Arie telah menjadi sosok yang inspiratif dan special bagi banyak orang, karena ia membuktikan bahwa bekerja menjadi influencer dapat sangatlah menguntungkan. Arie yang terlahir dengan kenyamanan orang tuanya, memilih untuk membangun rumah tangga sejak usia yang sangat belia dengan kekasih SMA nya, dimana tentu hal ini mengharuskan dirinya untuk membangun finansial dari 0. Walau ia sempat bekerja sebagai pegawai korporat, karena satu dan lain hal ia memutuskan menjadi Ibu Rumah Tangga. Namun hal ini tidak menjadi hambatan baginya untuk berkreasi dan meencari sumber rezeki, dengan sesuatu yang ia miliki, yaitu berkomunikasi dan kemampuan dalam mendekorasi ruang, ia dapat merubah suatu hobi menjadi suatu pekerjaan. Arie kini berhasil mewujudkan mimpinya satu-satu, seperti membangun rumah impian untuk keluarga kecilnya, dan memiliki finansial yang stabil. Semua dapat terjadi dari hasil ia berprofesi menjadi Influencer Instagram.
ADVERTISEMENT
Selain dari sisi pendapatan pribadi, Arie menganggap profesinya ini merupakan tugas yang mulia, karena seringkali Arie mendapatkan umpan balik dari pengusaha-pengusaha kecil baik UMKM maupun reseller dagangan orang lain bahwa mereka setelah mengendorse Arie terdapat perubahan yang signifikan terhadap followers mereka di Instagram juga peningkatan penjualan mereka. Tak jarang influencers gagal dalam mempromosikan suatu barang, bukan karena followersnya yang sedikit, namun karena kurangnya cara mengkomunikasikan produk tersebut juga karena banyak Influencers yang hanya menganggap followersnya hanya sebagai angka. Tidak dengan Arie, walau followersnya masih belum dapat dibilang fantastis, ia kerap menjaga hubungan baik dengan followersnya, seringkali ia membuka forum diskusi, LIVE Instagram, dan menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh followersnya. Dengan hal itu tentu saja dapat membangun rasa kepercayaan, dan merasa dekat dari followersnya terhadap Arie. Tak heran jika setiap Arie mengendorsekan suatu barang, berbondong-bondong followersnya ikut membeli produk yang ia gunakan, baik karena sebatas ingin memiliki produk yang sama dengan Arie juga karena percaya bahwa apa yang Arie promosikan benar-benar berkualitas. Tentu hal ini menjadi ladang rezeki bagi pengusaha-pengusaha yang mengendorse Arie, dimana dengan biaya endorsement yang masih terjangkau, mereka dapat meraup keuntungan yang banyak dan sepadan. Selain dalam bentuk promosi suatu produk dan jasa, seringkali terdapat aksi-aksi humanis seperti penggalangan dana dan kampanye humanis lainnya yang berhasil terbantu setelah Arie membuat konten di Instagramnya.
ADVERTISEMENT
Selain dua keuntungan tersebut, Arie juga menganggap profesi nya saat ini menjadi wadah untuk membangun relasi. Arie merasa kini ia mendapatkan banyak teman juga kolega yang bahkan dulu ia tak terbayang dapat membangun relasi seluas ini. Ia terkagum dengan sebatas “Hey Guys” yang ia kerap sering ucapkan ketika membuat suatu Instagram Story dapat memberikan banyak keuntungan baginya baik dalam bentuk materi, humanis, juga relasi.
Namun tentu, dibalik suatu kisah tetap ada dua sisi yang bertentangan. Menjadi Influencer memanglah menarik, menguntungkan, dan terlihat mudah dilakukan, namun ternyata semua itu tak semudah mengucapkan “Hey Guys”, banyak kontra baik berbentuk hujatan, sindiran, bahkan fanatik yang muncul walau dalam angka yang terbilang sedikit, namun tetap menguras pikiran dan perasaan. Sebagaimana layaknya pekerjaan pada umumnya, menjadi Influencer tetap perlu menerima pendapat dan kritisi konstruktif yang bertujuan untuk berubah menjadi lebih baik. Tentu saja tak semua kritisi bersifat konstruktif, karena banyaknya sikap dan watak manusia terutama di internet, Arie sering kali mendapatkan hujatan-hujatan yang tidak relevan seperti body shamming, mengatur-ngatur Arie bagaimana untuk berdandan, makan, mengurus anak, dan lain-lain. Menjadi influencer juga seringkali dianggap tidak memiliki suatu privasi bagi pengikutnya, dimana banyak dari followers Arie yang memaksa Arie untuk membuka lebih banyak akan informasi pribadinya, bahkan beberapa kali terjadi ada followersnya yang bahkan ia tidak kenal datang ke rumah Arie tanpa diundang dan tanpa pemberitahuan hanya untuk melihat Arie secara langsung.
ADVERTISEMENT
Melihat kehidupan Arie, dan segala jerih payahnya memberikan pengetahuan, bahwa apa yang dilihat di 15 detik Instagram Story nya yang awalnya sangat membentuk persepsi masyarakat bahwa menjadi Influencer itu mudah, perlu ditepis jauh-jauh. Memang, terbuktikan bahwa menjadi Influencer memiliki segudang keuntungan, “Hey Guys” yang dapat merubah hidup banyak orang, baik pribadi maupun kepentingan khalayak luas. Dengan hubungan yang baik dengan pengikut ratusan ribu tentu saja akan mudah dalam menyuarakan suatu hal, apalagi mempromosikan suatu produk. Namun tidak menutup kemungkinan, bahwa menjadi influencer semudah mengucapkan “Hey Guys”, banyak duka dan pengurasan kestabilan mental yang tak disadari terjadi seiring perjalanan karirnya. Membuktikan bahwa tidak ada pekerjaan yang instan, mudah untuk dikerjakan dan hanya memberikan banyak keuntungan tanpa kesedihan.
ADVERTISEMENT