Tren Investasi pada Generasi Milenial

Bilal Abdul mukti
Mahasiswa ITB AHMAD DAHLAN
Konten dari Pengguna
7 Maret 2022 22:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bilal Abdul mukti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pasar saham. Sumber : pixabay,com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pasar saham. Sumber : pixabay,com
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 ini, Indonesia masih menjadi pasar yang aktif. Jumlah investor pasar modal pun tumbuh signifikan. Bila semula kaum milenial (25-40 tahun) yang ramai masuk bursa saham, kini bahkan lebih muda yakni generasi Z (18-25 tahun).
ADVERTISEMENT
Generasi milenial pun identik dengan kemajuan teknologi dan segala fasilitas yang ada. Lahir pada zaman teknologi membuat milenial lebih mudah untuk mendapatkan ilmu dalam berinvestasi.
Peningkatan minat investasi bagi generasi muda dipengaruhi juga oleh social media. Beberapa influencer sering memamerkan keuntungan investasi mereka, bahkan ada yang sampai membuat konten untuk mengajak dan mengajarkan cara berinvestasi yang benar.
Investasi sendiri pula dipengaruhi oleh era digitalisasi, dimana investor dapat dengan mudah mencari akses untuk berinvestasi. Berkembangnya teknologi yang semakin maju, akses digital yang semakin meningkat, membuat hampir semua aktivitas publik menjadi digital. Dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan salah satunya dibidang kawasan perkotaan yang sudah memiliki infrastruktur teknologi dan finansial memadai.
ADVERTISEMENT
Untuk berinvestasi, milenial hanya cukup mengakses melalui internet, yang dikenal sebagai investasi digital. Praktis, mudah dan lebih menghemat waktu menjadi alasan para milenial melakukan investasi digital.
Dalam berinvestasi tentu akan ada risiko dan bayangan kerugian, sebab pergerakan harga saham tidak selalu bergerak lurus, melainkan naik turun. Tentu, sebelum memulai kita perlu mempersiapkan atau mempertimbangkan beberapa hal dalam berinvestasi.