Lebih Cerdas, Lebih Lancar: Atasi Kemacetan dengan Data Science

Billy Dawson
Mahasiswa Teknologi Sains Data di Universitas Airlangga.
Konten dari Pengguna
5 Desember 2023 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Billy Dawson tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surabaya, kota metropolitan kedua di Indonesia, baru-baru ini dinobatkan sebagai kota termacet di Indonesia. Dengan total rata-rata durasi waktu yang terbuang akibat kemacetan mencapai 35 jam, Surabaya bahkan mengungguli Jakarta, yang selama ini dikenal sebagai kota termacet di Indonesia.
Lampu lalu lintas. https://unsplash.com/photos/traffic-light-with-red-light-PN-YnI5stdQ
Kemajuan teknologi yang pesat membuka peluang baru bagi kota-kota di dunia untuk mengatasi masalah kemacetan. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah pemanfaatan data sains dan teknologi dalam pengaturan lampu lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan data sains dan teknologi dalam pengaturan lampu lalu lintas dapat memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
• Mengurangi kemacetan
• Meningkatkan efisiensi transportasi
• Mengurangi risiko kecelakaan
Teknologi Internet of Things (IoT) memainkan peran kunci dalam mengelola lalu lintas kota. Sensor lalu lintas, kamera pengawas, dan detektor kendaraan mengumpulkan data real-time yang dikirim ke pusat kontrol lalu lintas untuk analisis.
Ilustrasi lampu lalu lintas cerdas. https://www.freepik.com/free-photo/automatic-recognition-software-analyzing-city-elements_57314325.htm
Melalui penerapan Machine Learning (ML), algoritma cerdas dapat memprediksi pola lalu lintas dan merespons secara adaptif. Kombinasi IoT dan ML menciptakan adaptasi real-time yang cerdas, seperti mendeteksi kecelakaan dan mengatur ulang lampu lalu lintas untuk mencegah penumpukan kendaraan.
Dua sistem pengaturan lampu lalu lintas inovatif, Surtrac dan SCATS, telah membuktikan bahwa pemanfaatan data sains dan teknologi dalam pengaturan lampu lalu lintas dapat efektif mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi.
ADVERTISEMENT
Surtrac menggunakan sensor dan konektivitas IoT untuk mengumpulkan data lalu lintas seperti volume kendaraan, kecepatan, dan waktu tunggu. Kemudian ML melakukan penyesuaian otomatis lampu lalu lintas. Sistem ini tidak hanya mempertimbangkan kondisi lalu lintas di satu persimpangan, tetapi juga berinteraksi dengan persimpangan-persimpangan lainnya untuk mencapai aliran lalu lintas yang lebih efisien secara keseluruhan.
Sementara SCATS, yang telah diterapkan di mayoritas kota Australia dan Selandia Baru, mengumpulkan data lalu lintas dengan loop induktansi dan kamera CCTV. Teknologi ini beroperasi dengan prinsip yang mirip dengan Surtrac, yaitu pengaturan adaptif yang secara dinamis menyesuaikan durasi lampu lalu lintas.
Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan uji coba pengaturan durasi lampu lalu lintas melalui pemasangan sensor untuk mendeteksi panjang antrean kendaraan. Uji coba tersebut menunjukkan bahwa teknologi ini dapat efektif mengurangi kemacetan.
ADVERTISEMENT
Dengan terus mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi, kota meraih manfaat optimal untuk mobilitas, keselamatan, dan kualitas hidup warganya. Selain itu, merangkul teknologi untuk meningkatkan infrastruktur dan inovasi dalam pengaturan lalu lintas berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Poin 9 dan membantu membentuk kota-kota yang lebih berkelanjutan, inovatif, dan berdaya saing di masa depan.