Kebaikan Nyata dari Jalan Raya

Karisma Bintang
Honor and Proud
Konten dari Pengguna
25 Oktober 2017 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Karisma Bintang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap hari beragam macam kegiatan aktivitas manusia dilalui dengan waktu untuk berkendara di jalan raya. Bukan hal yang asing lagi untuk bermacet-macetan di jalan raya untuk para masyarakat yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta.
ADVERTISEMENT
Banyak nasihat yang selalu teringat jika kita sedang berkendara di luar sana. Mulai dari jangan lupa pakai helm untuk yang membawa motor, sampai jangan lupa selalu pakai seatbelt (sabuk pengaman) jika sedang berkendara di dalam mobil. Namun nasihat-nasihat yang sering dilontarkan di atas sana sudah diketahui tidak dapat menjamin keamanan ketika sudah berada di dalam jalan raya.
Tanpa disadari nilai terpenting dalam berkendara ialah membawa kesabaran dan kebaikan hati di jalan raya. Beribu-ribu manusia yang setiap harinya berkendara memiliki banyak latar belakang dan tujuan yang berbeda-beda. Ada sopir ojek online yang dulunya pekerja pabrik yang ingin mencari nafkah dengan mengantarkan para penumpangnya untuk dapat selamat dan sampai tujuan pengantaran. Ada bos perusahaan ternama yang sedang disopiri oleh sopir pribadinya ingin menuju tempat meeting untuk memikirkan bagaimana kondisi perusahaan yang ia miliki ke depannya agar selalu dapat profit dan sejahtera misalnya.
ADVERTISEMENT
Kehadiran polisi lalu lintas di jalan raya juga diakui bukan hanya untuk mengatur lalu lintas di jalan raya. Mereka juga memiliki tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas yang sedang dipantaunya. Namun tidak cukup hanya polisi untuk dapat mengatur ketertiban dan kemanan di jalan raya. Tetapi dibutuhkan pula kebaikan hati para pengendara untuk selalu sabar dan berhati-hati saat sedang berkendara di jalan raya.
Berkaca dari banyak kejadian kecelakan lalu lintas yang diberitakan di media, sudah dipastikan salah satu dari pihak korban selalu minta ganti rugi dan pertanggungjawaban atas kejadian yang terjadi. Namun ada peristiwa unik yang baru saja terjadi pada awal Oktober ini. Terlihat sopir ojek online sedang membawa penumpangnya di perempatan senayan arah ke Plaza Senayan
ADVERTISEMENT
Seketika sedang mengejar agar dapat lampu hijau, tiba-tiba mobil di samping kanannya mendadak belok kiri tanpa memberikan lampu sen dan sopir serta penumpang tersebut seketika jatuh dari motor.
Melihat dari jarak 200 meter, terlihat polisi lalu lintas langsung berlari ke tempat kejadian perkara. Polisi tersebut terlihat sedang membantu sopir dan penumpang ojek online tersebut bangun dari aspal jalan raya. Dan terlihat mobil yang menabrak, pengendaranya tidak turun sama sekali dari dalam mobil dan polisi yang ada di tempat seketika langsung memberi instruksi agar pengendara mobil tersebut untuk minggir di pinggir jalan.
ADVERTISEMENT
Setelah mobil dipindahkan ke jalan, terlihat dua wanita muda dengan pakaian santai turun dari mobil menuju arah polisi yang sedang menolong sopir ojek online yang terjatuh. Tak disangka jaket yang digunakan oleh ojek online tersebut robek dan sikutnya pun terlihat robek dan berdarah sedangan penumpang yang duduk di belakang tidak terluka separah sopir tersebut. Kemudian dialog pun terjadi antara polisi, sopir ojek online dan si penabrak.
Tidak disangka sopir ojek online tersebut hanya tersenyum kepada polisi dan penabraknya. Terlihat pengendara mobil ketakutan dan meminta maaf, dan kemudian polisi tersebut menayakan apakah sopir ojek online tersebut ingin menuntut atas kejadian tersebut. Dengan kerendahan hati dan senyuman, sopir ojek online tersebut terdengar pelan hanya menjawab bahwa ia tidak apa-apa dan tidak ingin menuntut apa-apa, karena baginya masih diberikan nyawa adalah anugerah dari tuhan yang maha kuasa yang tidak dapat digantikan lagi oleh siapapun.
ADVERTISEMENT
Sopir ojek online pun segera meminta maaf kepada penumpangnya atas kejadian tersebut dan penumpangnya merasa bahwa sopir tidak bersalah. Kemudian sopir ojek tersebut berkata bahwa ia sudah memaafkan sopir pengendara mobil dan ia hanya menyampaikan salam bahwa, kehati-hatian dalam berkendara itu sangat diperlukan di jalan raya.
Perilaku mengakui atas kesalahan yang terjadi pun sudah cukup baginya, karena baginya kebaikan itu mudah, salah satunya dengan memberikan maaf atas ketidak hati-hatian sikap pengendara di jalan raya dan tidak main hukum sendiri untuk bersikap anarkis (memukuli pelaku) ataupun menuntut permasalahan yang ternyata dapat diselesaikan dengan musyawarah mufakat bersama.