Kisah Konflik Internal Anggota AKB48 yang Didokumentasikan

Midun
http://www.shukanbunshun.com
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2017 22:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Midun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisah Konflik Internal Anggota AKB48 yang Didokumentasikan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Alih-alih bersaing dengan grup lainnya di industri musik J-Pop, para anggota AKB48 justru harus saingan satu sama lain. Ada banyak alasan mengapa persaingan dalam kondisi internal justru lebih memanas dibanding antar grup idola, salah satu dan yang sudah menjadi rahasia umum adalah faktor popularitas.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarahnya, ratusan anggota dari 15 generasi berbeda di AKB48 hanya beberapa saja yang menonjol. Sisanya antara sebagai anggota pelengkap yang masuk dalam bagian Draft Member dan muncul disaat sedang dibutuhkan oleh manajemen saja, yang lainnya menjadi penari latar di bawah cahaya panggung teater yang hampir setiap hari dilaksanakan di Akihabara.
Ketimpangan dalam internal membuat banyak kasus bermunculan, persaingan antar anggota kerap dilakukan secara tidak sportif, dilansir dari Arama Japan, beberapa dari mereka bahkan memberanikan diri untuk menyebar aib satu sama lain dengan berbagai cara, dan cara yang paling efektif serta sering dilakukan adalah dengan menyerahkan sejumlah bukti dan dokumentasi berupa foto maupun video yang disebut sebagai skandal pelanggaran Aturan Anti Cinta, salah satu poin dalam beberapa Golden Rules yang diterapkan di AKB48, kepada majalah mingguan kontroversial, Shukan Bunshun.
ADVERTISEMENT
Berikut konflik internal anggota AKB48 yang secara tidak sengaja didokumentasikan.
Shinoda Mariko dan Takahashi Minami
Baik Mariko maupun Minami, keduanya memang sudah tidak lagi menjadi anggota AKB48. Namun ketika mereka berdua masih berstatus anggota aktif, mereka memiliki peran yang cukup vital dalam grup. Minami Takahashi adalah seorang yang dipercaya produser Yasushi Akimoto untuk memegang jabatan Soukantoku (General Manager). Sementara itu, Mariko Shinoda menjabat sebagai kapten Team A di AKB48, jabatan yang sebelumnya dipegang oleh Takahashi Minami.
Mariko dan Minami pernah bertengkar karena keduanya berbeda prinsip dan pendapat mengenai kebijakan pembinaan anggota muda di AKB48. Ketika diwawancarai oleh media Oricon, Minami Takahashi membongkar peristiwa dengan Mariko.
"Ketika itu kami memiliki impian membentuk tim lebih baik, tetapi pola pikir kami bertolak belakang dan jauh berbeda satu sama lain. Saat ini anggota muda tidak bisa dibina, kalau dibentak dikit mentalnya langsung drop." ungkap Minami.
ADVERTISEMENT
"Mariko ingin kami menerapkan metode tegas seperti itu, sedangkan aku tidak setuju dan berpikir kalau cara seperti itu justru akan membuat perkembangan tim menjadi lambat dan bahkan tidak akan pernah maju. " lanjutnya.
"Metode tegas dan membentak anggota muda mungkin berlaku di zaman ketika AKB48 dibentuk, tapi tidak untuk saat ini. Sekarang mereka para anggota muda lebih sensitif, makanya saya tidak setuju dengan penerapan yang Mariko lakukan." sambung Minami.
Gengsi keduanya terus berlanjut dalam beberapa tahun, adu argumen di media lokal menjadi hal yang sering dijumpai para penggemarnya hampir setiap minggu, padahal tujuan mereka sama, yakni membuat AKB48 konsisten dan bahkan lebih maju lagi.
Tahun 2013, saat AKB48 menggelar konser kelulusan Shinoda Mariko, keduanya saling terbuka berbicara di depan puluhan ribu penggemar dan ratusan anggota lain yang menjadi juniornya, tentang perkelahian mereka selama menjadi anggota.
ADVERTISEMENT
"Delapan tahun berada di AKB48, dan petualanganku akan berakhir. Kembali mengingat ke belakang ketika aku terlibat dalam sebuah pertengkaran dengan Takahashi Minami." kata Mariko.
Dalam sebuah wawancara setelah konser kelulusannya selesai dilaksanakan, Mariko Shinoda memuji Minami Takahashi.
"Saya percaya bahwa Takamina paling cocok menjadi seorang pemimpin di AKB48. Prinsip kuat dan pantang menyerah selalu menjadi bahan pujian serta kerap dicontoh oleh anggota muda dan penggemarnya. Ia seperti seorang role model bagi grup ini." ungkap Mariko.
Takahashi Minami kemudian lulus dari AKB48 pada Maret 2016, konser kelulusannya digelar di depan puluhan ribu penggemar. Jabatan Soukantoku diserahkan ke Yokoyama Yui yang menandakan era baru AKB48 dimulai.