Media dan Budaya dalam Perubahan Pembelajaran Dunia Pendidikan New Era

Tangerang (16/03/2022). Bagi sebagian orang sudah tidak asing lagi mendengar kata “online” ataupun “daring” khususnya bagi mereka yang bergerak atau bekerja di dunia pendidikan. Bukan hanya soal pandemi, tapi sekarang bekerja atau belajar secara online atau daring ini sudah menjadi budaya baru bagi kita bahkan hampir di seluruh dunia. Salah satunya dengan kemajuan dari teknologi informasi yang membantu kita dalam memudahkan segala aktivitas sehari-hari.

Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran disini, sangatlah membantu dalam aktivitas belajar mengajar. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan tidak memiliki batasan dengan ruang dan waktu sehingga menjadi fleksibel untuk melakukan aktivitas belajar mengajar. Dalam penyajiannya juga akan lebih informatif, dan juga menarik, dimana yang biasanya hanya bertatap muka dan menggunakan media papan tulis, sekarang kita bisa melalui fitur video conference, dan bisa menggunakan power point, artikel, dan lain sebagainya dalam memaparkan materi.

Sehingga baik pengajar ataupun murid, serta mahasiswa yang sedang melakukan aktivitas belajar mengajar akan lebih cepat memahami dan juga antusias. Jadi, sesuatu yang nyata dapat disajikan secara aplikatif.

Selain itu, peran media massa juga cukup berpengaruh dalam mensosialisasikan dan menginformasikan perubahan budaya pembelajaran di dalam dunia pendidikan sekarang ini. Media mengangkat isu-isu yang cukup hangat terjadi di masyarakat seperti halnya pada kasus perubahan cara pembelajaran ini. Dari pemberitaan tersebut muncul pro dan kontra ditengah masyarakat yang membuat pemberitaan ini menjadi banyak diperbincangkan seperti, beberapa pihak menganggap bahwa perubahan cara pembelajaran ini yang dari semulanya offline menjadi online membawa dampak baik, yaitu menghemat biaya dan waktu, dengan metode pembelajaran online ini baik guru ataupun dosen, serta murid dan mahasiswa bisa mencari lebih banyak referensi pembelajaran yang tidak hanya terpaku pada buku fisik saja.

Meskipun demikian, ternyata metode pembelajaran online ini juga cukup membawa dampak negatif atau kontra seperti, mereka yang berada di pedalaman atau pedesaan sangat susah memiliki akses internet sehingga menjadikan ini penghalang untuk mereka, mahalnya biaya kuota internet yang tidak semua orang bisa membelinya setiap hari atau bulannya, serta memunculkan beban baru bagi masyarakat yang tidak mampu, karena harus membeli Smartphone.

Study Case

Pada awal tahun 2022 beberapa instansi pendidikan sudah mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali namun tetap dengan menggunakan teknologi seperti Zoom Meeting ataupun Google Meet bagi mereka yang memilih pembelajaran online, baik itu di jenjang SD, SMP, SMA maupun Dunia Perkuliahan. Hal ini semata-mata bukan karena pandemi saja, melainkan karena kemajuan teknologi yang mewajibkan dan menuntut kita harus bisa mengikuti perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi.

Seperti perubahan cara pembelajaran yang dahulu dilakukan secara tatap muka saja, namun sekarang sudah beradaptasi dengan online study, bahkan ada yang dicampur metode pembelajarannya (hybrid). Sistem ini menjadikan budaya baru bagi kita semua dan kita harus bisa beradaptasi dengannya. Bukan hanya di satu tempat atau dua tempat, tetapi hampir seluruh tempat di Indonesia serta dunia sudah mulai menggunakan media online untuk melakukan aktivitas belajar mengajar.

Bagi pelajar dan juga pengajar yang memilih untuk melakukan aktivitasnya secara offline, harus bisa memanfatkan teknologi ini dengan baik, apalagi bagi mereka yang masih memilih metode pembelajaran online, justru harus bisa lebih mengerti dan memahami bagaimana metode cara pembelajaran yang baru ini.

Hal lain yang biasa terjadi di kalangan murid atau mahasiswa adalah ketika kita belajar secara offline atau datang secara langsung lalu tidak bisa mengikuti pembelajaran secara langsung (tatap muka), biasanya akan melakukan izin, dan tidak masuk sekolah atau kampus, yang berarti juga tidak mengikuti proses belajar mengajarnya. Namun dengan adanya budaya baru ini, sekarang kita pun yang tidak bisa datang secara langsung pun dengan alasan sakit atau apapun itu, masih tetap bisa mengikuti proses kegiatan belajar mengajar melalui teknologi yang tadi disebutkan yaitu Zoom Meeting dan Google Meet.

Akhirnya, mau tidak mau, siap tidak siap, kita harus bisa mengikuti budaya yang baru berkembang di tengah kita sekarang ini. Khususnya dalam perubahan tata cara pembelajaran di dunia pendidikan yang mungkin kedepannya akan masih dapat dan terus berkembang lagi. Karena sama seperti budaya lainnya, yang mana akan terus berkembang dari waktu ke waktu.

Daftar Pustaka

SUMBER FOTO INFOGRAFIS PENULIS : canva.com

Binus. (2021). Pembelajaran Daring, Efektifkah? Diambil kembali dari Online Learning BinusUniversity: https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/10/11/pembelajaran-daring-efektifkah/

Budiyono. (2020). Inovasi Pemanfaatan Teknologi Sebagai Media Pembelajaran di Era Revolusi 4.0. Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 2, 300-307.

Fredlina, K. Q., Putri, G. A., & Astawa, N. L. (2021). Penggunaan Teknologi Sebagai Media Pembelajaran Matematika di Era New Normal. Jurnal Karya Abdi Vol.5 No. 1, 1-3.

Rasidi, M. A., Hikmatullah, N., & Sobry, M. (2021). Hambatan guru dalam pembelajaran daring: Hambatan guru dalam pembelajaran daring:. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol.8 No. 2, 160-171.

Wijaya, L. D., & Kurniawati, E. (2020). Dampak Negatif dan Positif Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19. Diambil kembali dari Metro Tempo: https://metro.tempo.co/read/1391861/dampak-negatif-dan-positif-pembelajaran-jarak-jauh-selama-pandemi-covid-19/full&view=ok

Wijayanti, T. (2021). Pro dan Kontra Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. Diambil kembali dari Kompasiana: https://www.kompasiana.com/amp/tri21458/61654fc238350051b5593172/pro-dan-kontra-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19

Yandi. (2017). Jateng Prov. Diambil kembali dari Media Massa Punya Peran Penting dalam Keterbukaan Informasi Publik: https://jatengprov.go.id/beritadaerah/media-massa-punya-peran-penting-dalam-keterbukaan-informasi-publik/