Konten dari Pengguna

Informasi Asimetris dan Hoax, Ternyata Berdampak Besar pada Ekonomi

Bryan Habib Gautama
Mahasiswa PKN STAN
23 Januari 2023 10:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bryan Habib Gautama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasar Beringharjo Yogyakarta. Dokumentasi pribadi penulis.
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Beringharjo Yogyakarta. Dokumentasi pribadi penulis.
Informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya sekedar menambah wawasan dan pengetahuan, informasi juga diperlukan dalam mengambil keputusan yang tepat. Penggunaan informasi sebagai data telah digunakan dalam berbagai sendi kehidupan sehingga individu yang memiliki informasi cenderung berpotensi mendapatkan manfaat yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Ekonomi dan informasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kegiatan ekonomi membutuhkan informasi sebagai penunjang untuk menentukan pilihan-pilihan seperti pengembangan usaha, pengurangan pegawai, dan lain sebagainya.
Dalam mikroekonomi, interaksi dalam pasar terjadi pada kondisi equal information sehingga penjual maupun pembeli memiliki kuantitas dan kualitas informasi yang sama untuk berinteraksi dalam pasar. Namun, pada praktik sesungguhnya kondisi tersebut mustahil untuk terjadi.
Untuk membahas kondisi di atas, para ekonom mulai mengkaji perbedaan tingkat informasi pada pasar serta dampak yang dihasilkan. Penelitian George Akerlof (1970), menggunakan istilah informasi asimetris untuk menjelaskan perbedaan informasi antara penjual dan pembeli dalam pasar. Penelitian tersebut menjadi cikal bakal lahirnya teori ekonomi modern tentang informasi asimetris. Walaupun menurut Solak (2010), kajian terkait kondisi informasi dalam pasar telah dilakukan pada masa sebelumnya melalui literatur Marcus Tullius Cicero (106−43 SM), yang memberikan gambaran yang sangat tepat tentang keadaan yang ditandai dengan informasi asimetris dalam jual beli barang.
ADVERTISEMENT

Informasi Asimetris dan Hoax

Ilustrasi hoax. Foto: Shutter Stock
Informasi asimetris dalam pasar adalah kondisi di mana pembeli dan penjual memiliki perbedaan informasi pada saat terjadinya transaksi. Setiap individu dalam pasar akan berusaha lebih untuk mencari informasi tentang suatu barang agar mendapatkan harga murah dengan kualitas bagus atau benefit lainnya.
Upaya untuk mencari informasi tersebut, mengorbankan sebagian biaya yang disebut sebagai search cost. Keputusan mencari informasi tersebut bergantung pada marginal benefit dan marginal cost yang diterima. Dengan demikian, dalam ekonomi, informasi dapat berkorelasi dengan keputusan pelaku ekonomi dan akan berdampak pada benefit yang diterima.
Kondisi informasi asimetris dalam pasar menyebabkan inefisiensi dan berpotensi mendorong terjadinya kegagalan pasar. Salah satu akibat yang ditimbulkan disebut sebagai adverse selection (seleksi negatif).
ADVERTISEMENT
Pada suatu pasar terdapat berbagai produk dengan kualitas yang berbeda-beda yang dijual dengan satu harga, apabila pembeli atau penjual tidak memiliki informasi yang cukup untuk menentukan pilihan sesuai kualitas maka berpotensi untuk membeli produk dengan kualitas rendah.
Akibatnya, produk yang berkualitas rendah akan banyak dibeli dan produk berkualitas tinggi akan berkurang dijual pada pasar sehingga barang-barang berkualitas rendah menggeser barang-barang yang berkualitas tinggi. Adverse selection yang terjadi akan menyebabkan kerugian bagi pelaku pasar.

Isu Hoax dalam Perspektif Ekonomi

Dalam era modern, isu terkait informasi dalam pasar berkembang seiring dengan keterbukaan akses informasi akibat perkembangan teknologi. Saat ini, individu dihadapkan pada kumpulan informasi yang kualitas dan aspek kebenarannya belum dapat ditentukan. Isu hoax atau berita bohong berkembang menjadi salah satu aspek yang dapat mengganggu di berbagai bidang, termasuk ekonomi.
ADVERTISEMENT
Ekonomi sangat sensitif terhadap keakuratan dan kebenaran suatu informasi. Dalam mengambil keputusan, informasi adalah sinyal yang dapat menggambarkan tindakan para pelaku ekonomi dalam pasar. Di sisi lain, berkembangnya hoax menyebabkan pelaku ekonomi perlu melakukan verifikasi untuk menguji kebenaran suatu informasi.
Mengacu pada search theory, pelaku ekonomi akan mengeluarkan lebih banyak cost sehingga marginal benefit yang diterima semakin berkurang. Dengan demikian, hoax dan jenis informasi serupa akan berdampak pada kesalahan pelaku ekonomi dalam menentukan langkah-langkah dalam pasar.
Informasi asimetris dan hoax memiliki perbedaan dan persamaan. Informasi asimetris menggunakan asumsi bahwa informasi yang diterima memiliki keakuratan dan kebenaran. Berbeda dengan hoax, informasi yang diterima oleh pelaku ekonomi memiliki tingkat keakuratan rendah (kebohongan). Namun, kedua isu ini memiliki persamaan yaitu berdampak pada pengambilan keputusan pelaku ekonomi dalam suatu pasar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan di atas, pasar dengan informasi asimetris dapat menyebabkan keuntungan di salah satu pihak, tetapi hal ini sekaligus mendorong terjadinya kegagalan pasar melalui adverse selection. Sedangkan hoax yang terjadi dalam pasar dapat berdampak langsung pada salah satu pelaku ekonomi.
Sebagai contoh pada tahun 2018, terdapat sebuah informasi yang viral tentang telur plastik dan telur palsu yang beredar di pasar tradisional. Sebagian masyarakat percaya dengan informasi tersebut karena adanya foto dan video sebagai bukti. Hal ini kemudian memengaruhi keputusan masyarakat sehingga terjadi kerugian besar terhadap peternak ayam petelur dan juga penjual telur. Setelah ditelusuri, Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri menyatakan bahwa informasi tersebut berita hoax.
Selain itu, pemerintah membutuhkan informasi untuk menentukan keputusan yang tepat. Informasi asimetris dapat menyebabkan analisis kebijakan dalam pemerintahan tidak maksimal sehingga keputusan yang dihasilkan menjadi tidak efektif dan efisien. Sedangkan, hoax dapat menimbulkan efek yang lebih besar yaitu kesalahan pemerintah dalam mengambil keputusan akibat ketidakakuratan informasi yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Melihat dampak yang dihasilkan, baik informasi asimetris maupun hoax harus dicegah agar tidak mengganggu jalannya pasar. Pemerintah perlu melakukan intervensi apabila terdapat potensi terjadinya kegagalan pasar akibat informasi asimetris. Dari sisi hoax, pemerintah perlu mencegah dan membatasi munculnya informasi hoax serta melakukan penegakan hukum bagi pelaku penyebar hoax. Masyarakat juga perlu mengambil keputusan yang rasional dengan meningkatkan usaha untuk mencari informasi maupun verifikasi keakuratan berita.
Mengatasi kedua isu tersebut membutuhkan tambahan biaya (additional cost), pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama sehingga pasar dapat berjalan dengan kuantitas dan kualitas informasi yang baik.