Konten dari Pengguna

Pentingnya Minta Maaf dan Mengakui Kesalahan

Bulan Putri Achmadsyah
Mahasiswi Program Studi Psikologi di Universitas Pembangunan Jaya
3 September 2023 6:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bulan Putri Achmadsyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber : Canva
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Canva
Memberi maaf tentunya menjadi hal yang sulit untuk dilakukan bukan? Jangan menganggap minta maaf hanya sekedar hal yang sepele. Jika berbuat kesalahan kita harus minta maaf dengan tulus. Tidak semua orang mau dan mampu untuk minta maaf secara tulus dan melupakan kesalahan orang lain.
ADVERTISEMENT
Meminta maaf tak selalu dimaafkan. Namun setidaknya kita perlu mengetahui seberapa penting minta maaf dan mengakui kesalahan secara tulus. Proses memaafkan memerlukan waktu dan usaha yang sangat keras. Jadi, haruskah kita saling memaafkan? Untuk apa kita saling bermaaf-maafan? Apakah saling memaafkan benar-benar membuat perasaan kita menjadi lega? Untuk mengetahui jawaban lengkapnya yuk simak pembahasan berikut.
Manusia adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupan dan berinteraksi sosial. Dalam berinteraksi sosial dengan orang lain, kita pasti pernah melakukan kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Respon dari bentuk kesalahan yang kita lakukan sangat beragam, misalnya sakit hati, kaget, kecewa, kesal, marah, sedih, merasa bersalah, menyesal, dan lainnya yang dapat menciptakan krisis pemberian maaf.
ADVERTISEMENT
Menurut Setiyana, 2013 memaafkan atau forgiveness merupakan keterampilan seseorang untuk menurunkan atau bahkan menindaskan perasaan negative terhadap sesuatu yang telah menyakitinya. Sehingga dapat mengubah respon seseorang terhadap pelaku, peristiwa, dan akibat dari peristiwa tersebut diubah dari negative menjadi positive, serta membuat seseorang menjadi lebih nyaman berada di lingkungan sekitar.
Memaafkan memiliki banyak dampak positive untuk kita, terutama untuk ketenangan batin. Dengan memaafkan seseorang kita akan merasa lega dari emosi karena kita tidak lagi mengingat hal-hal yang membuat sakit hati, dapat melepaskan perasaan-perasaan negative, hati menjadi lebih tenang dan pastinya dapat menghilangkan rasa dendam yang pernah ada. (Nasri, 2018)
Sumber : Canva
Beberapa orang menganggap bahwa minta maaf dan mengakui kesalahan merupakan tanda kelemahan, tanda tidak kompeten, kalah, merendahkan diri dan dianggap memalukan. Sebenarnya kebiasaan untuk minta maaf perlu ditumbuhkembangkan agar melahirkan kebiasaan positive di tengah masyarakat. Maaf yang diperlukan di sini adalah maaf yang tulus dan keluar dari hati. Simak penjelasan berikut yuk cara meminta maaf yang baik dan benar :
ADVERTISEMENT
Pertama, kita harus memaafkan diri sendiri. Dengan demikian , kita tidak akan menganggap diri kita sebagai sosok yang buruk atau memalukan.
Kedua, mengakui kesalahan. Ini adalah bagian paling penting. Memang sangat sulit untuk mengakui kesalahan yang berakar pada rasa malu. Ketika melakukan kesalahan, biasanya seseorang akan merasa malu. Padahal berani mengakui kesalahan bukanlah hal yang buruk, melainkan terbebas dari beban rasa bersalah.
Ketiga, ucapkan permintaan maaf dengan tulus. Tekankan dalam hati bahwa tujuan meminta maaf adalah untuk memperbaiki hubungan yang lebih baik.
Keempat, berani berbuat berani bertanggung jawab. Tunjukkan sikap dalam meminta maaf dan mengakui kesalahan dengan tulus, serta bersedia untuk tanggung jawab dan tidak berusaha membuat alasan atau pembenaran.
ADVERTISEMENT
Kelima, hindari mengulang kesalahan. Ketika sudah meminta maaf dan mengakui kesalahan kita perlu menghindari untuk mengulang kesalahan yang sama.
Ingatlah! jangan pernah menganggap sepele kalimat maaf. Justru orang yang mampu meminta maaf dan mengakui kesalahan ialah orang yang mempunyai kekuatan luar biasa. Memberi perubahan hidup menjadi lebih damai. Semoga artikel ini dapat berguna agar kita selalu bisa menjadi orang yang saling memaafkan satu sama lain yaa!