Konten Media Partner

Baliho Kemerdekaan Negara Melanesia Terpampang di Serui

16 Oktober 2022 20:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penurunan baliho kemerdekaan Negara Republik Melanesia di Serui. (Foto Polres Yapen)
zoom-in-whitePerbesar
Penurunan baliho kemerdekaan Negara Republik Melanesia di Serui. (Foto Polres Yapen)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Polres Kepulauan Yapen membongkar paksa baliho kemerdekaan yang bertentangan dengan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Baliho dipasang di halaman Gereja Kristen Melanesia Oikumene Jemaat Sion Serui.
ADVERTISEMENT
Ada dugaan, baliho sengaja dipasang oleh simpatisan yang mengatasnamakan diri Negara Republik Melanesia atau Bintang 14 Melanesia Rayon Yapen.
Informasi yang didapat BumiPapua, baliho dipasang pagi hari, Sabtu (15/10/2022) sekitar pukul 06.30 WIT atau sebelum dilaksanakan ibadah.
Dalam baliho menerangkan tentang pergantian nama dalam proses perubahan sistem pemerintahan Negara Republik Melanesia dan pembayaran gaji 14 dolar Melanesia bagi ASN Pemerintah Transit Negara Republik Melanesia berdasarkan kepada amnesti internasional 30 tahun, mulai 1988-2018.
Kabag Ops Polres Kepulauan Yapen, AKP Lintong Simanjuntak menyebutkan pembongkaran baliho dilakukan setelah adanya informasi bahwa simpatisan yang mengatasnamakan dari Negara Republik Melanesia menaikkan baliho.
Padahal, polisi telah berkomunikasi kepada para simpatisan ini agar tak menaikkan baliho, namun pagi harinya mendapatkan informasi bahwa simpatisan dari Negara Republik Melanesia tetap memasang baliho.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya dengan paksa, kami harus diturunkan baliho itu. Kita ini di Negara Indonesia. Mereka berpendapat pmasangan baliho itu menjelaskan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Padahal, kelompok ini masih berdiri di atas NKRI," katanya, Minggu (16/10/2022).
Saat menurunkan baliho, polisi juga memberikan pemahaman dan pandangan tentang Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum harus sesuai aturan-aturan yang berlaku.
"Hingga saat ini, keamanan di Serui kondusif dan aktivitas berjalan seperti biasanya. Simpatisan Bintang 14 juga memahami apa yang disampaikan bertentangan dengan NKRI," jelasnya.
(Agies Pranoto)