Distrik Paro Tak Lagi Berpenghuni, Ini Penjelasan Bupati Nduga

Konten Media Partner
16 Februari 2023 19:16 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak dan perempuan yang menetap di Distrik Paro diungsikan pemerintah ke Kenyam untuk menghindari kekerasan yang dilakukan KKB Egianus Kogoya. Foto: Pendam 172/PWY
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak dan perempuan yang menetap di Distrik Paro diungsikan pemerintah ke Kenyam untuk menghindari kekerasan yang dilakukan KKB Egianus Kogoya. Foto: Pendam 172/PWY
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Distrik Paro Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan dipastikan tak ada lagi penduduknya, pasca pembakaran pesawat Susi Air yang terjadi dua pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Penduduk Distrik Paro saat ini mengungsi di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga. Pemerintah setempat dibantu TNI Polri melakukan evakuasi penduduk dengan helikopter yang dikhususkan bagi anak-anak, perempuan, orang tua dan orang sakit. Sementara kaum lelaki sebagian besar berjalan kaki dari Distrik Paro ke Kenyam dengan menempuh perjalanan 3-5 hari.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani memastikan tak ada lagi penduduk di Paro. Kepastian ini didapat setelah 2 hari 2 malam personel TNI Polri menguasai Paro dan menetap di lokasi tersebut.
"Distrik Paro sudah tak ada penduduknya dan kami sudah menguasai daerah itu," jelasnya, Kamis (16/2/2023).
Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge menjelaskan masyarakat ketakutan pasca pembakaran pesawat Susi Air, hingga memilih mengungsi ke Kenyam
ADVERTISEMENT
"Ada tiga gelombang pengungsi dan saat ini jumlahnya sekitar 200-an lebih. Banyak anak-anak dan perempuan. Mereka ditampung di Kenyam dan pemerintah bertanggung jawab selama dalam pengungsian, termasuk mendapatkan fasilitas kesehatan, makan dan minum."
"Kami memberikan rasa aman dibalik ketakutannya akibat kelompok Egianus," sambungnya.