Harapan Pemprov Papua kepada Kabinet Indonesia Maju

Konten Media Partner
25 Oktober 2019 7:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Muhammad Musa'ad. (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
zoom-in-whitePerbesar
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Muhammad Musa'ad. (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Pemerintah Provinsi Papua mengklaim dua menteri yakni Mendagri Tito Karnavian dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia yang mengenal lebih tentang Papua diharapkan dapat membantu dalam percepatan pembangunan dan mendorong investasi masuk ke Papua.
ADVERTISEMENT
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Muhammad Musa'ad menyebutkan Mendagri diyakini telah memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat Papua. Sehingga hal-hal yang terkait dengan penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dapat cepat diselesaikan.
“Misalnya saja dana otsus yang setara 2% dari pagu DAU Nasional yang berlaku selama 20 tahun. Jika dihitung pada 2022 dana itu tidak ada lagi, maka pemerintah harus mencarikan alternatifnya untuk masyarakat Papua. Jika tidak alternatif terkait hal ini, maka Papua akan kehilangan 47% dari besaran APBD-nya," jelasnya, Jumat (25/10).
Kata Musa’ad, jika dana otsus berhenti, maka akan menjadi masalah sendiri untuk percepatan pembangunan Papua.
Lanjut Musa’ad, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia yang besar di tanah Papua, diharapkan dapat mendorong investasi masuk ke Bumi Cenderawasih. “Investasi di Papua kurang produktif, salah satunya dikarenakan masalah infrastruktur,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Musa’ad juga berharap pembanguna di Papua,harus melalui dana APBN yang diperbanyak dengan begitu bisa menunjang infrastruktur. Dengan begitu juga perputaran uang bisa terjadi, dan terjadi keseimbangan, antara uang yang masuk dan keluar ke Papua.