Imbas Aksi Brutal KKB Papua, 5.859 Warga Sugapa Mengungsi

Konten Media Partner
30 Oktober 2021 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Sugapa mengungsi di gereja. (Dok: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Sugapa mengungsi di gereja. (Dok: istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Aksi brutal KKB Papua yang terjadi di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya menyebabkan 5.859 orang mengungsi ke 4 lokasi.
ADVERTISEMENT
Polda Papua mencatat warga mengungsi di Gereja Katolik Agapa Sugapa, Gereja Kingmi, Polsek Sugapa, Koramil Sugapa dan sejumlah gereja lainnya.
Misalnya di Polsek Sugapa ada sekitar 160 jiwa, Koramil Sugapa terdapat 20 jiwa, Gereja ST Misael 2.405 jiwa, Gereja Katholik Agapa 3.000 jiwa, Gereja GKII Anthokia 124 jiwa dan Gereja Katholik Baitapa 150 jiwa.
"Jadi total keseluruhan masyarakat akibat gangguan keamanan yang dilakukan KKB, ada sekitar 5.859 jiwa yang mengamankan diri, mencari tempat yang lebih aman dari gangguan KKB," jelas Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, Sabtu (30/10).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menjelaskan hingga Sabtu petang tadi, keamanan di Sugapa mulai berangsur pulih. Personel keamanan berhasil mengambil alih kedudukan di kawasan Bandara Bilorai Sugapa yang sebelumnya terjadi pembakaran oleh KKB.
ADVERTISEMENT
Seorang pastor di Gereja Katolik Agapa Sugapa, Pastor Yustinus Rahangiar Pr menjelaskan pengungsi yang tersebar di sejumlah lokasi bertahan dengan bantuan pemerintah.
"Tadi kami baru antar beras yang didapat dari kantor bupati dan koperasi. Berasnya ada dan kami sudah bagikan ke pengungsi. Semoga ini bisa membuat masyarakat bertahan," jelasnya.
Pastor Yus menyebutkan ia telah berkomunikasi dengan Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni terkait keadaan di Sugapa.
"Kami sudah memberitahukan masalah ini ke bupati yang sementara berada di Nabire. Sebenarnya bupati mau datang, tapi untuk sementara bandara ditutup karena situasi keamanan. Sudah 3 hari bandara ditutup," Pastor Yus menambahkan.