Kronologi Lengkap Penembakan 7 KKB Intan Jaya Versi TNI

Konten Media Partner
24 Januari 2024 20:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima Kodam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan dan jajaran saat mmberikan keterangan pers di Makodam Cenderawash terkait serangkaian penembekan dan penyerangan di Intan Jaya. Foto: Katharina/BumiPapua
zoom-in-whitePerbesar
Panglima Kodam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan dan jajaran saat mmberikan keterangan pers di Makodam Cenderawash terkait serangkaian penembekan dan penyerangan di Intan Jaya. Foto: Katharina/BumiPapua
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Situasi di Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah berangsur pulih, pasca sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)
ADVERTISEMENT
Panglima Kodam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan menjelaskan aktivitas masyarakat berangsur normal dan masyarakat yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing.
“Situasi saat ini di Intan Jaya normal. Tak ada kontak tembak lagi, kegiatan berangsur pulih. TNI berjaga dengan aparat di sana untuk keamanan membaik,” kata Pangdam, saat keterangan pers di Makodam Cenderawasih, Rabu (24/1/2024).
Kronologi Penembakan
Pangdam menjelaskan kontak tembak terjadi sejak 19 Januari 2024, saat itu KKB menyerang pos Brimob di Mamba. Akibatnya satu personel Brimob atas nama Bribda Alfandi Steve Karamoy gugur.
Keesokan harinya, 20 Januari 2024, KKB menyerang Batalyon 330/Dl. Karena Diserang, personel di lapangan membalas serangan , sebagai aksi pembelaan diri. Dari kejadian ini, tembakan terbidik kepada 2 orang KKB yang melakukan penyerangan yakni Oni Kobogau dan jaringan Belau. "Keduanya kena luka tembak. Karena ada anggota KKB yang ditembak, mereka marah dan membakar 1 rumah dinas pemda,” jelas Pandam.
ADVERTISEMENT
Penyerangan lanjutan terjadi pada 21 Januari 2024. KKB kembali menyerang pos TNI di Mamba Atas, Batalyon 330/DI dan jajaran . Dari kejadian ini 1 KKB tewas tertembak atas nama Yusak Sondegau.
“Yusak Sondegau adalah KKB yang masuk pada pimpin Apen Kobogau. Dia (Yusak) ada di dalam daftar kami. Yusak tertembak saat sedang memegang senjata SS1. Tembakan TNI terbidik, tidak ngawur. Jadi, dia bukan warga sipil,” katanya.
Panglima Kodam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan dan jajaran saat mmberikan keterangan pers di Makodam Cenderawash terkait serangkaian penembekan dan penyerangan di Intan Jaya. Foto: Katharina/BumiPapua
Di hari yang sama, seorang anggota KSTP juga tertambak, bernama Kanus Kogoya. KKB kembali marah karena ada anggotanya tertembak dan mereka membalas dengan membakar 1 rumah dinas pemda.
Tak sampai disitu, pada 22 Januari 2024, KKB kembali menyerang pos TNI sekitar pukul 15.00 WIT, hingga terjadi pertempuran aparat keamanan Mamba Atas dan dan KKB. Dari kejadian ini, 1 orang KKB tewas tertembak atas nama Zakues Sondegau. KKB kembali marah dan bakar 4 rumah dinas milik pemda.
ADVERTISEMENT
Kemudian, 23 Januari 2024, KSTP melanjutkan penerangan ke Batalyin 330 dan Mamba Atas. Dari kejadian ini, TNI berhasil menembak mati 2 orang KKB atas nama Melkias Mapani dan Harui Satu Mandagani.
“Dari sejumlah rangkaian kekerasan ini, total korban jiwa adalah seorang anggota Brimob gugur dan 4 anggota KKB tewas tertembak, serta 3 orang KKB kena luka tembak,” katanya.

Pemicu Penembakan

Pangdam menjelaskan diduga yang menjadi isu kekerasan di Intan Jaya adalah pembangunan patung Yesus pada salah satu gereja yang dilakukan oleh personel Batalyon 330/DI. Diduga KKB sengaja menyebarkan isu kepada masyarakat, di dalam patung Yesus terdapat bom. Apabila diledakan, seluruh masyarakat Intan Jaya akan mati .
Pangdam menyebutkan rangkaian pembangunan ini adalah program yang sudah dibuat oleh personel penugasan sebelumnya. Diawali dari pasukan Batalyon 328 membuat patung salib di Gereja Antiokhia. Lalu penugasan berakhir dan digantikan Batalyon 305 dengan membangun gereja di Mamba. Lalu, Batalyon 305 menyelesaikan penugasan dan digantikan Batalyon 330 yang melengkapi pembangunan gereja dengan membuat patung Yesus.
ADVERTISEMENT
“Kenapa ini dilakukan? Karena kami (TNI) ingin memperkuat persatuan di tanah Papua dan kami tak mau ada kekerasan dan pertumpahan darah lagi. Namun ada pihak-pihak yang menyodorkan isu bahwa patung Yesus berisi bom,” katanya
Isu yang kedua yang ditonjolkan dalam serangkaian kekerasan ini adalah eksploitasi Blok Wabu yang akan dilakukan besar-besaran, sehingga ada kelompok yang sengaja mengajak masyarakat menolak eksploitasi Blok Wabu.
“Langkah Kodam adalah melindungi masyarakat, tak boleh ada korban jiwa dari masyarakat. Jika ada oknum atau kelompok yang sengaja membuat kekerasan, maka TNI akan tembak terbidik pelakunya dan dipastikan tak ada masyarakat sipil yang tertembak. Jika ada masyarakat sipil yang tertembak, akan diobati dan sudah pasti bukan dari TNI, karena kalau tembakan TNI semua terbidik dan sasaran terpilih. Kita jamin tidak akan salah tembak,” jelasnya.
ADVERTISEMENT