Konten Media Partner

Modernisasi dan Simbol Manusia Perahu Asmat

9 Oktober 2022 20:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parade manuver perahu Suku Asmat pada Festival Asmat Pokman 2022. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
zoom-in-whitePerbesar
Parade manuver perahu Suku Asmat pada Festival Asmat Pokman 2022. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
ADVERTISEMENT
Asmat, BUMIPAPUA.COM- Parade manuver perahu Suku Asmat merupakan simbol manusia manusia perahu.
ADVERTISEMENT
Parade manuver perahu diikuti 150 unit perahu khas Asmat pada Festival Asmat Pokman 2022. Setiap kampung di Asmat mengirimkan 10 perahu beserta pendayungnya.
Perahu yang diterjunkan merupakan perahu panjang yang bentuknya ramping. Perahu berisi 5-6 orang pendayung dengan menggunakan pakaian adat tradisional mendayung sambil berdiri di dalam perahu berukuran 6 hingga 10 meter.
Bersenjatakan dayung menyerupai tombak, para pendayung pria beradu kecepatan dan ketangkasan mengarungi ombak sambil bermanuver di Muara Asuwet, Kota Agats.
Kurator Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat, Emerikus Sarkol menjelaskan parade ini digelar sebagai bentuk pemeliharaan tradisi Suku Asmat yang hidupnya berdampingan dengan sungai.
Parade perahu Suku Asmat di Festival Asmat Pokman 2022. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
Emerikus mengakui saat ini pemilihan perahu bermesin tidak dapat dihindari dalam konteks modernisasi. Percepatan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan hidup membuat masyarakat Asmat harus menggunakan perahu bermesin dalam beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kata Emerikus, meski ada kebiasaan yang bergeser, namun filosofi mendayung perahu harus melekat dalam jati diri orang Asmat.
“Kalau pakai perahu bermesin, maka harus beli bensin dan lainnya. Sedangkan kalau memakai perahu dayung, masyarakat cukup memberi pendayung lainnya makan dan minum. Namun, filosofi sosial ini yang harus terus dijaga,” pungkas Emerikus.
Festival Asmat Pokman ke-35 berlangsung sejak 6-12 Oktober 2022, di Kota Agats, ibu kota Kabupaten Asmat.
Festival Asmat Pokman diikuti 590 seniman dan seniwati, yang terdiri dari 200 pengukir, 60 pengayam, 180 penari dan 150 manuver perahu.