Konten Media Partner

Pelaku Penembakan 2 Tukang Ojek di Puncak Papua Tengah Terungkap

22 November 2024 21:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua korban pembunuhan di Puncak Papua.  Foto: Polda Papua
zoom-in-whitePerbesar
Dua korban pembunuhan di Puncak Papua. Foto: Polda Papua
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Aparat keamanan mengidentifikasi pelaku pembunuhan 2 tukang ojek di Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Kamis (21/11/2024).
ADVERTISEMENT
Kepala Ops Damai Cartenz-2024, Brigjen Pol Faizal Ramadhan menjelaskan pelaku merupakan KKB Kalenak Murib. Dugaan ini diperkuat dengan kesaksian  warga berinisial TT yang melihat Kalenak Murib bersama kelompoknya melakukan pembunuhan sadis.
Pembunuhan terjadi di Kampung Weni, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pukul 13.00 WIT.
“Korban 2 warga sipil merupakan tukang ojek,” jelasnya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno, membeberkan adanya kronologis singkat dari kejadian tersebut.
Saat itu saksi berinisial TT, melihat Kalenak Murib yang merupakan KKB Puncak melakukan pembunuhan bersama KKB lainnya. Kalenak Murib membunuh warga dengan cara menembak dan membacok menggunakan parang.
“Melihat hal tersebut saksi TT pun langsung menuju Distrik Sinak. Setibanya di Distrik Sinak Kabupaten Puncak, saksi TT langsung menceritakan kejadian tersebut kepada saksi P. Kemudian sekira pukul 16.30 Wit, saksi P langsung melaporkan informasi kejadian tersebut ke Mapolsek Sinak,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapaun identitas korban pembunuhan Kalenak Murib.  Pertama Imran, pria kelahiran Gowa 2 Februari 2021. Kemudian, Asrun Eko Putra, pria kelahiran Bawakung, 20 Desember 2000.
Bayu menyampaikan jenazah korban belum dievakuasi, karena jembatan penghubung antara Distrik Sinak dan Distrik Mageabume terputus. Rencananya proses evakuasi akan dilakukan Jumat 22 November 2024.
“Hingga saat ini tim kami dari Satgas Ops Damai Cartenz-2024 wilayah Puncak telah meningkatkan kesiapsiagaan. Ini untuk mengantisipasi adanya aksi susulan dari KKB,” kata Bayu.