Sadis, KKB Penggal Kepala Seorang Pendulang Emas di Pegunungan Bintang

Konten Media Partner
21 Juli 2022 13:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Korban pembantaian KKB di Korowai. (Foto Humas Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Korban pembantaian KKB di Korowai. (Foto Humas Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Polres Pegunungan Bintang menangani kasus pembunuhan yang terjadi di lokasi tambang emas Kawe Awimbo.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menjelaskan korban bernama Adis Haryadi. Selain sebagai pendulang emas, korban juga bekerja sebagai penjaga kios milik orang asli Papua.
Kamal menjelaskan kronologi kejadian, korban bersama temannya didatangi oleh sejumlah orang yang tak dikenal dan tiba-tiba langsung masuk ke dalam kios.
Dari keterangan saksi, dua orang masuk ke dalam kios dan menanyakan korban sambil memegang parang. Sedangkan yang lainnya berjaga-jaga di luar.
Dari foto yang beredar terlihat kepala korban terpenggal dari lehernya dan tubuhnya dibiarkan tergeletak dekat kios yang biasa dijaga korban. Sementara kepala korban dibawa oleh KKB.
Dalam video singkat yang disebarkan oleh kelompok yang menyebutkan diri mereka Tentara Pembebasan Papua ini memegang kepala yang sudah dipenggal dan memberikan statement berburu siang hari dan mendapat 1 kepala.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut juga kelompok ini menyebutkan mereka berada di Honai Matoa dan terlihat kepala yang dipenggal dikeluarkan dari dalam kain.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan peristiwa pembunuhan dilaporkan Bocor Sobolim, selaku pimpinan pasukan TPNPB Yahukimo.
"Pimpinan Bocor Sobolim telah membunuh seorang anggota intelijen TNI yang menyamar sebagai pendulang emas di Korowai pada Selasa 19 Juli 2022," kata Sebby dalam siaran persnya.

Bukan Anggota TNI

Danrem 172/PWY, Brigjen TNI J.O Sembiring membantah soal tudingan Jubir TPNPB-OPM Sebby Sembom yang mengeklaim Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Bocor Sobolim membunuh anggota intelijen TNI yang menyamar sebagai pendulang emas tradisional di wilayah Korowai, Kabupaten Yahukimo.
"Korban tewas bukanlah anggota intelijen TNI. Tak ada intel di wilayah Korowai. Korban itu hanya masyarakat biasa yang tinggal di area pendulang. Mereka berdagang buka kios, ada yang mendulang dan banyak masyarakat pendatang di lokasi itu datang karena dibawa oleh pemilik ulayat di sana," kata Danrem, Kamis (21/7/2022).
ADVERTISEMENT
Danrem menjelaskan pembunuhan terhadap pendulang warga sipil sudah beberapa kali terjadi di wilayah Korowai.
Akses ke Korowai sangat sulit dan hanya ada beberapa titik yang dapat dilalui dengan helikopter. Pada lokasi pembunuhan tersebut diketahui dengan lokasi tambang rakyat yang dibuka oleh pemilik hak ulayat rakyat dengan mengatasnamakan koperasi.
"Khususnya di area pertambangan tradisional tidak ada aparat keamanan yang berjaga, tak ada pos TNI atau Polri. Jadi yang berada di lokasi pendulang itu adalah murni masyarakat sipil dan telah mendapatkan izin mendulang dari pemilik hak ulayat adat," katanya.