Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Mengatasi Penurunan Imunitas Tubuh di Masa Pergantian Musim
24 November 2024 14:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari BUNA NABILA KHONSA - tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masa pergantian musim sering membawa perubahan cuaca yang cukup drastis. Di masa ini, tubuh kita jadi lebih rentan terhadap penyakit, seperti flu, batuk, dan pilek. Tak heran jika banyak orang merasa kondisi tubuh mereka tidak stabil, mengalami kelelahan, bahkan mudah terserang infeksi ringan.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan penyakit pernapasan dan infeksi lainnya sering terjadi saat pergantian musim. Menurut World Health Organization (WHO), flu musiman menyebabkan 3-5 juta kasus penyakit berat dan hingga 650.000 kematian setiap tahun di seluruh dunia. Di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, flu dan penyakit saluran pernapasan atas meningkat tajam pada musim hujan dan peralihan musim.
Mengapa kekebalan tubuh kita bisa menurun di masa pergantian musim? Salah satu penyebabnya adalah adaptasi tubuh terhadap suhu dan kondisi lingkungan baru yang memerlukan energi ekstra. Pola tidur juga sering terganggu, entah karena cuaca dingin yang membuat kita merasa malas bangun pagi atau cuaca panas yang mengganggu kenyamanan tidur malam. Stres dan kebiasaan makan yang tidak sehat atau tidak seimbang juga menjadi salah satu penyebab penurunan imunitas.
ADVERTISEMENT
Penurunan kekebalan tubuh kerap kali tidak disadari. Beberapa tanda yang bisa kita perhatikan antara lain adalah kelelahan yang berkepanjangan, seringnya mengalami sakit tenggorokan atau pilek, dan kulit yang kering atau pecah-pecah.
Penyembuhan luka yang lebih lama dari biasanya juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi lebih baik untuk memperbaiki diri.
Agar tubuh tetap kuat, berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
Makan makanan bergizi, dengan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan vitamin C, vitamin D, dan zinc, membantu memperkuat sistem imun.
Stay hydrated, orang dewasa dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas per hari atau setara dengan dua liter air. Hal ini tentunya dapat membantu dalam menjaga daya tahan tubuh terutama di masa pergantian musim karena dengan mencukupi kebutuhan air harian kita dapat setidaknya terhindar dari gejala dehidrasi seperti bibir pecah-pecah.
ADVERTISEMENT
Istirahat yang cukup dan mengelola stres, dengan tidur yang cukup dapat membantu tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak dan memulihkan energi. Sebaliknya, menurut penelitian, kurang tidur dapat menurunkan aktivitas sel-sel imun yang berfungsi melawan infeksi. Selain itu, kegiatan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau bahkan hobi sederhana dapat membantu mengurangi stres sehingga tubuh kita lebih rileks dan sistem imun kita dapat merespons patogen dan melawannya.
Rutin berolahraga, dengan berolahraga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah sehingga sel-sel imun dapat beredar lebih efektif di seluruh tubuh. Olahraga ringan hingga sedang, seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda, dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Di masa pergantian musim, suplemen juga bisa menjadi solusi tambahan untuk mendukung kekebalan tubuh. Beberapa jenis suplemen yang sering direkomendasikan adalah vitamin C dan zinc untuk meningkatkan imun, probiotik untuk mendukung kesehatan usus, serta vitamin D untuk mereka yang kurang terpapar sinar matahari. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi suplemen, agar dosisnya sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.
ADVERTISEMENT