Keterbatasan Bukanlah Halangan

Bunga Oktafia Cahyani
Mahasiswi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang (UNPAM).
Konten dari Pengguna
12 Juni 2023 20:08 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bunga Oktafia Cahyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto: https://pixabay.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto: https://pixabay.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya. Tuhan menciptakan diri manusia dengan bentuk yang paling sempurna dan indah merupakan sebuah anugerah yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S At-Tin ayat 4: "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
Manusia diciptakan di dunia ini dengan berbagai wujud yang berbeda-beda, mulai dari segi fisik, sikap, sifat, nasib dan pemikiran. Manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna jika dilihat dari sudut pandang mata orang lain, tetapi di mata Tuhan kita memiliki derajat yang sama.
Manusia sudah memiliki kekurangan dan kelebihan pada tataran hidupnya masing-masing. Sering kali manusia membandingkan dirinya dengan orang lain, merasa kurang bersyukur atas nikmat dan anugerah yang tuhan berikan.
Terutama kekurangan pada keterbatasan fisik yang mengakibatkan seseorang merasa tidak bisa melakukan inovasi dan menjalani kehidupan normal seperti yang lain. Menganggap dirinya hanyalah beban masyarakat, menjadikan dirinya terasingkan di ruang lingkup sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Acap kali kita mendengar seseorang yang memiliki keterbatasan fisik bisa menorehkan prestasi gemilang yang luar biasa membanggakan. Contohnya seperti penyanyi Putri Ariani, penyandang tunanetra berkebangsaan Indonesia.
Putri Ariani, penyanyi difabel asal Indonesia ikut audisi America's Got Talent. Foto: Youtube/America's Got Talent
Baru-baru ini Putri Ariani berhasil mendapatkan Golden Buzzer dari Simon yang membuatnya lolos audisi America’s Got Talent. Lalu, ada Jendi Pangabean Akmal, seorang atlet renang Indonesia dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya. Dia berhasil memecahkan 2 rekor dan menyapu bersih lima medali emas pada ajang olahraga ASEAN Para Games 2022.
Berdasarkan hal di atas, orang-orang penyandang disabilitas berhasil menunjukkan bahwa mereka memiliki prestasi yang luar biasa membanggakan di tengah keterbatasan fisik yang dimiliki. Itu menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah suatu penghalang untuk berprestasi. Sudah seharusnya itu menjadi sebuah inspirasi untuk para penyandang disabilitas lain untuk terus maju dan melakukan inovasi.
ADVERTISEMENT
Disabilitas merupakan seseorang yang memiliki kemampuan berbeda untuk melakukan suatu kegiatan, baik itu karena keterbatasan fisik maupun mental. Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), persentase difabel di Indonesia sebanyak 10 persen dari total jumlah penduduk.
Sementara itu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia pada 2020 adalah 22,5 juta. Dari sekian banyaknya jumlah itu, tak sedikit penyandang disabilitas Indonesia sukses dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
Seseorang yang memiliki keterbatasan pada fisik kerap akan merasa minder, tidak percaya diri, malu berekspresi, merasa rendah diri, kurang bersyukur dan menarik diri dari orang lain.
Namun, semua pemikiran itu harus dicegah dan tidak boleh terus dibiarkan terjadi. Jika tidak, mereka semakin sulit terbuka dan akan susah berkembang maupun beradaptasi hingga diacuhkan oleh lingkungan.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang memiliki keterbatasan juga adalah seorang manusia normal yang memiliki hak, hati, perasaan dan jiwa yang sama untuk melakukan apapun yang diinginkan. Mereka tidur, minum, makan dan menghirup udara yang sama dengan orang normal lainnya, hanya saja keterbatasan yang dimiliki membatasi kemampuannya.
Mereka berusaha menerima dan menjadikan kekurangan adalah suatu kelebihan yang tak dimiliki oleh orang lain, barulah mereka tidak punya alasan untuk membatasi diri lagi.
Selain menyalahkan keterbatasan, manusia terkadang menyalahkan keadaan sebagai alasan dirinya tidak bisa berinovasi. Keadaan tidak bisa disalahkan dan bukan faktor penghambat seseorang untuk melakukan hal yang diinginkan.
Jika kita rajin berusaha, bekerja keras dan yakin pada diri sendiri, sesuatu yang kita wujudkan pasti akan terwujud. Sebaliknya, jika kita bermalas-malasan dan terus menyalahkan keadaan, tentu tidak akan ada perubahan. Keadaan seseorang akan berubah apabila ada effort dalam diri sendiri untuk berjuang mengubah keadaan menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Biasanya seorang difabel akan merasakan masa-masa sulit. Untuk mencapai kesuksesan tersebut, tentu sudah banyak hal yang seorang difabel lakukan, seperti rajin belajar, yakin pada diri sendiri dan belajar secara otodidak atau ikut kursus dan pelatihan di berbagai tempat.
Keadaan mental seseorang yang memiliki keterbatasan fisik bisa menjadi buruk jika mendengar sebuah lemparan hinaan yang dapat menyinggung perasaan. Namun, kebanyakan dari penyandang disabilitas akan menjadikan itu sebuah renungan dan motivasi.
Ilustrasi perempuan sedih susah move on. Foto: Shutterstock
Bisa menjadi suatu alasan kenapa banyak penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan selalu berhasil daripada orang yang sempurna secara fisik. Mereka tidak ingin kalah, mereka punya semangat dan tekad untuk produktif serta dapat membuktikan bahwa mereka bisa.
Meskipun suara mereka tak terdengar dan selalu dianggap remeh orang lain, mereka selalu bekerja keras. Mereka menjalani penuh semangat dan terus menjalani kehidupan dengan positif.
ADVERTISEMENT
Mereka tidak memaksakan diri menjadi sempurna karena mereka sempurna dengan kekurangan yang dimiliki. Hidup di dunia pun untuk menjadi nyata, bukan untuk menjadi sempurna, hidup mengikuti tuntunan dunia justru akan membuat mereka lelah.
Keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi seseorang untuk berkarya, berprestasi, berinovasi dan mewujudkan mimpi. Mereka mungkin merasa tidak puas dengan hidup yang sekarang, tetapi mereka menyadari bahwa Tuhan sudah menakdirkannya dan menerima begitu saja apa yang mereka miliki saat ini.
Semua itu mereka dapatkan dengan usaha dan kesabaran yang kuat. Walaupun berada dalam kondisi yang sederhana, memungkinkan mereka selalu bisa bangkit dari keterpurukan.
Berkat usaha keras, tak sedikit dari seseorang difabel yang mampu menjadi motivator dan menginspirasi banyak orang di dunia. Oleh karena itu, kita harus saling menghargai, berusaha dan sabar agar mencapai suatu kesuksesan hidup.
ADVERTISEMENT